Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Konsolidasi Strategi dan Arah Gerakan IMM: Catatan Reflektif Perhelatan Musycab

×

Konsolidasi Strategi dan Arah Gerakan IMM: Catatan Reflektif Perhelatan Musycab

Share this article

Oleh: Hana (Ketua Umum PK FAI Unismuh)

KHITTAH. CO – Dalam rangka menyambut Musyawarah Cabang (Musycab) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Makassar, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam (PIKOM IMM FAI) Unismuh Makassar menyatakan komitmen ideologis, intelektual, dan organisatorisnya untuk hadir sebagai bagian dari proses konsolidasi gerakan IMM yang lebih relevan, membumi, dan berorientasi jangka panjang.

Musycab bukan sekadar forum suksesi kepemimpinan. Ia adalah ruang evaluasi gerakan, ruang refleksi kolektif terhadap capaian dan kekurangan organisasi, serta ruang konsolidasi gagasan menuju arah baru yang lebih tajam secara ideologis dan sistematis secara strategis. Dalam konteks itu, PIKOM IMM FAI tidak datang hanya untuk hadir secara fisik, tetapi juga membawa bekal konseptual sebagai kontribusi konstruktif bagi kemajuan IMM Kota Makassar secara keseluruhan.

Kita harus memiliki pemahaman mendalam dan kesadaran tinggi bahwa IMM itu adalah gerakan nilai, bukan sekadar organisasi struktural. Ketua Umum PIKOM IMM FAI, Hana Tuo, menyatakan bahwa IMM hari ini dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks. Di tengah gelombang globalisasi nilai, krisis identitas gerakan mahasiswa, serta meningkatnya pragmatisme struktural, IMM tidak cukup hanya berdiri di atas formalitas dan rutinitas organisasi. IMM harus tampil sebagai gerakan nilai, gerakan ideologis yang membawa misi dakwah, keilmuan, dan kemanusiaan secara utuh.

Penegasan lainya adalah “IMM bukanlah sekadar ruang administratif untuk kaderisasi. Ia adalah medan praksis ideologis. Musycab bukan soal siapa yang terpilih, tapi ke mana arah IMM akan dibawa. Ini momentum untuk menegaskan kembali ruh dan orientasi Gerakan”.

IMM lahir bukan untuk sekadar menjadi bagian dari sistem kemahasiswaan, tetapi sebagai bagian dari cita-cita besar Muhammadiyah dalam membangun peradaban Islam yang tercerahkan (Islam Berkemajuan). Oleh karena itu, gerak IMM seharusnya tidak boleh melenceng dari nilai dan harus senantiasa berupaya menjadi solusi atas berbagai problem keumatan dan kebangsaan.

Empat Pilar Konseptual: IMM Harus Bergerak dengan Arah dan Nilai

IMM harus bergerak dalam spritualitas yang menghidupkan. IMM harus kembali menjadikan nilai-nilai ruhani sebagai energi utama gerakan. Ruh dakwah yang berorientasi pada amar makruf nahi mungkar perlu dihidupkan bukan hanya dalam forum-forum formal, tetapi menjadi nadi dalam kerja-kerja sosial, advokasi, dan pembelaan terhadap nilai-nilai keadilan. IMM bukan sekadar organisasi mahasiswa Islam, tetapi harus menjadi gerakan yang menghidupkan Islam dalam seluruh dimensi kehidupan.

IMM pun adalah gerakan keilmuan, dalam hal ini intelektualitas yang mencerahkan. Maka, basis epistemik gerakan harus diperkuat dengan budaya literasi, nalar kritis, dan praksis intelektual yang kontekstual. IMM harus mendorong kadernya untuk tidak hanya membaca buku, tetapi juga membaca realitas zaman. Intelektualitas dalam IMM harus bersifat transformatif—mengakar pada teks, tetapi juga responsif terhadap konteks. IMM harus menjadi pelaku utama dalam dialektika wacana keumatan dan kebangsaan.

Dalam arah gerak dan nilai humanitas, IMM tidak boleh netral dalam menghadapi ketimpangan sosial. IMM harus berpihak. Gerakan ini mesti menjadi suara bagi mereka yang tak terdengar, pembela bagi yang tertindas, dan penggerak perubahan sosial. Keberpihakan kepada nilai-nilai keadilan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan advokasi terhadap isu-isu kemanusiaan menjadi bagian tak terpisahkan dari misi IMM sebagai gerakan humanitas.

IMM tidak boleh berjalan tanpa arah, tetapi merupakan pergerakan yang terarah. Militansi yang tidak dibingkai oleh visi dan strategi hanya akan menghasilkan kelelahan kolektif. Sebaliknya, arah tanpa gerak hanya akan menghasilkan stagnasi. Oleh karena itu, IMM harus dikelola dengan pendekatan yang berbasis visi jangka panjang, perencanaan strategis, dan evaluasi gerakan secara berkala. Kaderisasi pun harus diarahkan untuk melahirkan kader yang mampu menjadi penggerak perubahan di berbagai lini kehidupan.

Sebagai wujud revitalisasi perkaderan dalam IMM bukan hanya kewajiban struktural, melainkan inti dari seluruh dinamika gerakan. IMM harus kembali menegaskan bahwa kaderisasi adalah proses ideologis, bukan hanya administratif. Kader IMM bukan hanya dituntut cakap dalam forum, tetapi juga mampu berpikir kritis, bertindak strategis, dan membawa solusi nyata atas problematika umat. Di tengah krisis orientasi dan maraknya dekadensi intelektual, IMM harus menjadi ruang pembentukan karakter kader yang tangguh secara moral, matang secara intelektual, dan berani secara praksis. IMM tidak boleh lagi sekadar menjadi ruang transit aktivisme, tetapi harus menjadi sekolah ideologis yang membentuk pemimpin umat dan bangsa.

Kepemimpinan yang Visioner

Pikom IMM FAI juga menekankan pentingnya melahirkan model kepemimpinan IMM yang membumi dan visioner. IMM tidak membutuhkan pemimpin yang hanya unggul dalam retorika atau eksis di ruang-ruang formal. Yang dibutuhkan hari ini adalah kepemimpinan yang hadir di tengah umat, mendengar suara-suara terpinggirkan, dan menjawab kebutuhan masyarakat. Kepemimpinan IMM harus mampu menjembatani idealisme kader dengan realitas sosial. Ia harus menjadi teladan moral, penggerak intelektual, dan pelayan umat. Musycab menjadi momentum untuk menyeleksi dan memilih pemimpin yang memiliki visi gerakan, kepekaan sosial, dan integritas ideologis.

Musycab PC IMM Kota Makassar bukan hanya ajang formal, tetapi momen penting untuk melakukan refleksi menyeluruh atas arah dan capaian gerakan. IMM Kota Makassar harus naik kelas, baik dalam aspek ide, gerakan, maupun dampak sosialnya. Diperlukan sinergi antara struktur, kader, dan nilai-nilai dasar IMM untuk memastikan gerakan ini tetap berada di relnya sebagai kekuatan transformatif. Dengan membawa gagasan, semangat perubahan, dan komitmen ideologis, Pikom IMM FAI Unismuh Makassar siap berkontribusi aktif dalam proses Musycab. Kami percaya bahwa IMM ke depan harus lebih strategis, lebih membumi, dan lebih berdampak dalam mewujudkan misi dakwah, keilmuan, dan kemanusiaan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply