Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Lagi, Bersejarah, Sejoli Pimpin Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Masalle

×

Lagi, Bersejarah, Sejoli Pimpin Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Masalle

Share this article
Sepasang suami istri, Kamaruddin dan Fadhila yang terpilih sebagai Ketua PCM dan PCA Masalle (sumber foto: rls)

KHITTAH.CO, ENREKANG– Musyawarah III Cabang (Musycab) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Masalle akhirnya menetapkan sepasang suami istri, Kamaruddin dan Fadhila sebagai ketua untuk dua organisasi tersebut.

Dua sejoli aktivis dakwah itu terpilih pada Ahad, 16 Juli 2023 dalam musycab yang dihelat di Aula SMPN 7 Alla’.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Enrekang, Husain Kamaruddin, dalam sambutannya saat menutup acara tersebut mengatakan, Musycab itu kembali mengulang sejarah dalam Persyarikatan.

Pasalnya, Muhammadiyah pernah mengangangkat pimpinan muhammadiyah dari pasangan suami-istri ketika diselenggarakan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 di Makassar tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar. Demikian pula dalam sejumlah musyda di Sulsel.

Lebih lanjut, Husain mengatakan, dalam Muktamar ke 47 di Makassar, melalui rapat pleno lanjutan, formatur memilih Haedar Nashir dan Sitti Noordjannah pada saat yang bersamaan untuk memimpin Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

Hal itu juga mengingatkan kembali sejarah pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan dan istrinya Siti Walidah dalam mendirikan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah pada tahun 1912 dan 1917.

Husain juga berharap, koordinasi organisasi ketua yang bersuami-istri itu dapat juga terlaksana bagi pimpinan lainnya.

“Sebagaimana ortom muhammadiyah yang lain, Aisyiah adalah ortom Muhammadiyah untuk perempuan, yang diharapkan mampu berkolaborasi dan saling membahu dalam menjalankan perserikatan untuk mencerahkan umat Islam,” kata dia..

Selain mendapuk pasangan suami-istri sebagai ketua Muhammadiyah-‘Aisyiyah, musycab ini juga bersejarah, karena antusiasme warga Persyarikatan dan masyarakat umum yang tidak seperti biasanya.

Dalam sambutannya saat membuka musycab, Syawal Sitonda, mengungkapkan, musyda itu sebagai yang pertama menjadi musycab teramai, setelah berpuluh-puluh tahun dilaksanakan.

“Dalam musyawarah cabang kali ini juga merupakan momentum bersejarah bagi Kecamatan Masalle karena beberapa puluh tahun sebelumnya setalah Cabang Muhammadiyah didirikan di Masalle, baru kali ini diadakan dengan ramai dan dihadiri oleh beberapa ortom Muhammadiyah yakni Tapak suci dan Ikatan pelajar Muhammadiyah,” kata dia.

Hal yang tidak kalah luar biasanya, dalam acara musyawarah cabang kali ini, sejumlah tokoh masyarakat dan simpatisan Muhammadiyah sekecamatan Masalle.

Harapan para tokoh masyarakat se-Kecamatan Masalle, musyawarah Muhammadiyah kali ini bisa membawa daerah itu memmmaju dari segi keagamaan dan pendidikan di tengah masyarakat.

(Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply