KHITTAH.co, Makassar- Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Makassar, menggelar pembukaan PID (Pelatihan Instruktur Dasar) dan DAM (Darul Arqam Madya), di Balai Sidang Unismuh Makassar, Rabu, 13 Juli 2022.
Ketua Umum PC IMM Kota Makassar, Agus Ramadani mengatakan, pelaksanaan PID ini mengusung tema “Instruktur Berkemajuan, Akselerator Kebangsaan”.
Kata dia, dengan tema ini, diharapkan instruktur yang lahir berorientasi pada pembinaan keumatan dan kebangsaan.
“Kemajuan mencakup segala dimensi kehidupan manusia, baik rohani maupun materil, demikianlah yang dicita-citakan pada pelaksanaan PID Kali ini,” kata Agus.
Ia menambahkan, pelaksanaan pelatihan instruktur di Kota Makassar harus menjadi agenda prioritas. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga nafas perjuangan IMM di Kota Makassar.
Instruktur berkemajuan, kata dia, juga diartikan sebagai upaya dalam melawan kemapanan. “Bicara spirit melawan kemapanan, yang pertama adalah melawan buku merah yang dianggap sebagai satu-satunya rujukan paten,” kata dia.
Ia melanjutkan, selama ini, dalam pengaderan IMM, penggunaan metodologi juga terkesan sebagai template.
“Itu-itu saja dan tidak berkembang. Terakhir adalah pengaderan kita yang tidak akrab dengan dunia digital. Inilah yang akan kita perjuangkan ke depan, mengupayakan digitalisasi pengaderan,” tutur Agus.
Gerbang utama perekrutan kader IMM, kata Agus, adalah Darul Arqam Dasar. Dalam proses inilah, instruktur berperan sebagai lokomotif pengaderan.
Kata Agus, IMM adalah organisasi yang intensitas pelaksanaan pengaderannya sangat masif. Unismuh dengan sembilan komisariat saja, mencetak kurang lebih 4000 kader dalam setahun, belum terhitung komisariat lain.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, KH Mawardi Pewangi mengatakan, PC IMM Makassar sudah semestinya melangsungkan banyak pengaderan instruktur.
“Sebab di Unismuh saja, kita harus mengader sedikit banyaknya, 4000-an dalam setahun,” tutur Kiai Mawardi.
Dr Darwis Muhdina selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar juga mengapresiasi pelaksanaan DAM dan PID ini.
“IMM penting untuk menyadari perannya, sebagai organisasi kemahasiswaan dan keislaman, sehingga dimanapun IMM Berada, keteladanan selalu menjadi prioritas, menjadi contoh yang baik untuk semua orang,” tutur Darwis.
Dalam sambutannya, Darwis juga menyindir kader-kader yang masih berkeliaran pada waktu salat berjamaah di masjid sudah berlangsung.
“Ini juga di masjid kampus, jadilah kalian itu contoh di sana. Salat berjemaah, kalau perlu nanti, ditutup gerbang kampus kalau sudah masuk waktu salat, supaya tidak ada yang keluar,” tutup Darwis.
(Rls/Fikar)