KHITTAH.co, Jeneponto — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof. Ambo Asse resmi membuka pelatihan Amil Zakat Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) PWM Sulsel. Dengan dihari ratusan orang dalam pembukaan tersebut.
Kordinator Lazismu PWM Sulsel KH. Mustari Bosra mengatakan, bahwa kata KH. Ahmad Dahlan, hidup-hidupilah Muhammadiyah jangan cari hidup di Muhammadiyah.
“Itu perkataan dipegang teguh oleh kader Muhammadiyah, memang kita wajib menghidupi Muhammadiyah tapi ketika Muhammadiyah sudah layak menghidupi orang maka Muhammadiyah harus menghidupi orang itu,” kata Mustari di Gedung Aula Dinas Kesehatan Jeneponto, Sabtu, 25 November 2017.
Sementara itu Ketua PWM Sulsel Prof. Ambo Asse menjelaskan bahwa, pertama yang harus dilaksanakan pengurus Lazismu adalah harus punya data muzakki, nanti kalau punya data baru dilakukan kerja sama, jelasnya.
Nabi Muhammad itu tidak menerima Zakat kata Prof. Ambo Asse, jadi pimpinan Muhammadiyah selaku penerus Nabi Muhammad tidak boleh nerima zakat.
“Saya kira yang mutlat diurus terlebih dahulu adalah zakat dan jangan mimpi masuk syurga kalau tidak bayar zakat. Jadi dengan adanya pelatihan ini mari kita mengajak sekitar kita untuk memberi zakat. Saya juga apresiasi Lazismu Parepare selaku tuan rumah pelatihan ini, namun ia rela pindahkan ke Jeneponto karena Milad Mihammadiyah,” ungkap Prof. Ambo.
Selain itu, ia juga mengharapkan, muda-mudahan dalam perjalan pelatihan ini mendapat bimbingan dari Allah yang mengikuti pelatihan ini harus dilandasi dengan keikhlsan. “Saya juga ucapkan banyak terimakasi kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jeneponto yang siap memfasilitasi tempat baik pelatihan maupun milad Muhammadiyah itu, sukses terus PDM Jeneponto,” tutup Ambo Asse.(BL)