KHITTAH.CO, BONE – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelamati empat Wakil Rektor Unim Bone yang baru saja dilantik, Jumat, 8 November 2024 di Aula Rektorat. Saat sambutan, Ambo Asse menekankan lima tugas penting yang harus dilakukan Wakil Rektor dalam memajukan kampus.
“Ada lima hal yang ingin saya sampaikan, terkhusus kepada pak Rektor dan pejabat yang baru dilantik. Kenapa Rektor juga perlu diberi pesan, karena amanah yang diberikan kepada Wakil Rektor juga menjadi tanggung jawab Rektor,” ujar Ambo Asse.
Menurut Ambo, dalam upaya memajukan kampus, Rektor bertugas memberikan instrumen kepada para wakilnya. Sementara tugas Wakil Rektor adalah menafsirkan harapan rektor kedalam bentuk kebijakan atau kerja-kerja teknis.
“Kalau ada Wakil Rektor tidak bisa menjabarkan kebijakan dan harapan Rektor, itu pasti sulit,” tutur Ambo.
Ia lalu mengisahkan dirinya saat menjabat Rektor di Unismuh Makassar. Pada awal masa jabatan, ia mengaku mendengarkan harapan-harapan banyak orang agar Unismuh Makassar meraih status unggul. Sebab, sebelumnya telah dilakukan dua kali visitasi namun status atau akreditasi Unismuh Makassar masih stagnan.
Disisi lain, ia sendiri adalah Rektor yang ditunjuk langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanpa pernah mendaftarkan diri sebelumnya. Namun, karena amanah itu telah ada di pundaknya, ia hanya butuh waktu dua hari memikirkan strategi yang akan ia terapkan agar Unismuh meraih status unggul.
“Ketika saya rektor, saya hanya mengucapkan, yang melaksanakan adalah semua yang membantu Rektor. Saya selalu sampaikan, pembantu rektor itu bukan cuman empat wakil itu, tapi semua unsur yang ada di dalam kampus, mulai dari Wakil Rektor hingga cleaning service dan satpam. Jadi saya sampaikan ke satpam itu, kalau ada yang tanya apa tugasmu, bilang saja pembantu rektor dalam bidang keamanan, kalau cleaning service? pembantu rektor juga dalam bidang kebersihan. Jadi semua harus satu padu,” papar Ambo.
Lima Tugas Wakil Rektor ala Ambo Asse
Mengawali nasehatnya kepada empat wakil rektor yang baru saja dilantik, Ambo mewanti-wanti mereka agar membaca ulang ikrar yang mereka baca sebelumnya. Hal itu, agar tak ada satu pun poin ikrar yang hanya sekadar dibaca namun minim penerapan.
“Pelajari itu janji tadi, pertama hingga akhir. Jangan sampai, ada salah satu diantara Wakil Rektor yang biar Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah tidak pernah baca, MKCH juga, padahal tadi sudah disebutkan akan ikut aturan itu. Termasuk yang paling penting itu Khittah Perjuangan,” kata dia.
Kedua, Wakil Rektor harus membaca putusan Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Surakarta, termasuk Risalah Islam Berkemajuan (RIB). Bagi Ambo, warga Persyarikatan yang membaca dan menghayati RIB bisa dikategorikan sebagai orang yang melaksanakan ajaran agama sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Ketiga, pejabat kampus harus meminimalisir persoalan di dalam kampus. Menurut Ambo, baik pimpinan maupun mahasiswa, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan perguruan tinggi, khususnya Unim Bone. Tentu, kata dia, tugas dan tanggung jawab itu sesuai dengan porsinya masing-masing.
“Jadi yang harus dilakukan adalah berkomitmen terhadap Persyarikatan Muhammadiyah, kita berjuang untuk mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah. Termasuk tadi yang disampaikan pak Rektor, kenapa ada Baitul Arqam, yah itu untuk memberikan paham kepada pejabat kampus tentang Muhammadiyah,” ucap Ambo.
Tujuannya, kata dia, agar semua unsur yang berjibaku di kampus Muhammadiyah memahami Islam secara murni.
Keempat, Wakil Rektor mesti melakukan pembinaan SDM, termasuk kepada mahasiswa dan lembaga kemahasiswaan. Lebih penting lagi, kata Ambo, pejabat kampus perlu memperhatikan mutu sarana dan prasarana. Sebab, pendidik dan peserta didik di kampus perlu belajar dengan suasana dan kondisi yang nyaman.
Selain itu, Ambo juga menekankan agar penyusunan program kerja nantinya mesti berbasis pada standar akreditasi, bukan dengan kemauan sendiri.
“Nah akreditasi itu punya sembilan kriteria, rumuskan program kerja sesuai dengan sembilan kriteria itu,” tegas Ambo.
Kelima, Pimpinan Kampus mesti membangun sinergitas terhadap seluruh unsur yang ada di universitas. Ambo juga mengingatkan agar Pimpinan Unim Bone tak putus komunikasi dengan PDM.
“Selama ini, kita melibatkan PDM di Universitas itu, caranya adalah masukkan mereka ke salah satu unsur Badan Pimpinan Harian,” pinta ambo.
Lima hal itu, menurut Ambo, bukan hanya strategi Wakil Rektor dalam memajukan kampus, namun juga sebagai cara meniti kehidupan sesuai dengan perintah Allah.
Ia lalu menyitir ayat Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102 tentang perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk menjaga ketakwaan. Menurut Ambo, beribadah dengan baik dan benar serta berkesinambungan memberi kesempatan pelakunya meninggalkan dunia dalam keadaan tetap muslim.
“Jadi perinta Allah itu jelas, jangan meninggalkan dunia ini jika tidak bertakwa. Bagaimana mendapatkan itu, beribadah dengan baik dan benar, yakin bahwa hanya Allah harapan kita, Allah tumpuan harapan, semua kepadanya. Kalau sudah begitu, tidak ada lagi itu konflik di kampus, semua ikhlas, bahkan yang berat pun bisa diselesaikan,” tandas Ambo.