Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBerita

MA Muhammadiyah Kalosi Siap Terapkan Lima Hari Belajar, Apa Plus-Minusnya?

×

MA Muhammadiyah Kalosi Siap Terapkan Lima Hari Belajar, Apa Plus-Minusnya?

Share this article
Kepala MA Muhammadiyah Kalosi, Djedi, saat memimpin sosialisasi penerapan lima hari belajar di aula sekolahnya, Sabtu, 28 Januari 2023 (sumber foto: humas MA Muh Kalosi)

KHITTAH.CO, Enrekang – Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Kalosi melakukan sosialisasi penerapan lima hari belajar kepada orang tua/ wali siswa, pada Sabtu 28 januari 2023 di aula madrasah.

Dihadapan orang tua / wali siswa, Kepala Madrasah Djedi memaparkan bahwa pelaksanaan lima hari belajar bagi siswa akan mengubah pola pembelajaran siswa.

Diketahui, sebelumnya siswa pulang pukul 14.30 wita. Dengan lima hari belajar, jam pulang siswa bisa sampai mendekati waktu salat Ashar.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa perubahan ini telah diwacanakan sejak tahun 2022 lalu oleh Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan dan Kementerian Agam Enrekang. Ini dikuatkan lagi oleh hasil Rapat Koordinasi Kepala Madrasah di Kantor Kemenag Enrekang pada Jumat, 27 Januari 2023 lalu. 

Tentang kelebihan dan kekurangan pelaksanaan lima hari belajar ini, Djedi yang juga pernah memimpin Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kalosi selama tiga periode ini mengungkapkan, guru dan tenaga pendidikan mendapat libur dua hari dalam sepekan.

Waktu interaksi guru dan siswa yang lebih lama juga dapat membentuk karakter siswa lebih baik. Selain itu, Sabtu dan Ahad dapat dimanfaatkan siswa untuk mengembangan studi melalui les-les dan ekstarakurikuler. Waktu interaksi siswa dengan orang / tua wali juga jadi lebih banyak.

Sementara itu, kekurangan penerapan lima hari belajar siswa, kata Djedi, ini tidak sulit diatasi, sebab hanya pada persoalan perubahan administrasi penugasan dan roster belajar.

“Sebenarnya sama saja dengan enam hari belajar. Hanya perlu adanya pemahaman orang tua / wali siswa agar memberikan bekal tambahan komsumsi siang kepada anaknya ataukah metode lain seperti dibuatkan masakan bersama di madrasah atau yang lainnya,” ungkap Djedi.

“Inilah salah satu manfaat dilakukan pertemuan orang tua / wali siswa, dengan adanya saling pemahaman dan kerjasama dengan pihak madrasah akan membantu meningkatkat kulitas pendidikan kita di madrasah”, tegas dia.

Di tempat terpisah, di hari itu juga, Madrash Tsanawiyah Muhammadiyah Kalosi yang masih dalam satu lokasi dengan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kalosi juga menyatakan kesiapan menerapkan lima hari pembelajaran.

Melalui rapat koordinasi dengan dewan guru, MTs. Muhammadiyah Kalosi akan melaksanakan lima hari belajar mulai Senin pekan depan.

Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Bidang Kurikulum Kurniati dan Kepala MTs. Muhammadiyah Kalosi, Harianto telah menyiapkan surat keputusan pembagian tugas dan roster.

Selain MA dan MTs. Muhammadiyah Kalosi di wilayah kelurahan yang sama terdapat Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyaha Kalosi yang kemungkinan juga akan menerapkan penerapan lima hari belajar.

Ketika didatangi kontributor khittah.co. pada hari yang sama, Irmayani sebagai kepala madrasah. menjelaskan bahwa kemungkinan pihaknya juga bisa menerapkan lima hari belajar bagi siswa.

Namun hal tersebut perlu dibicarakan dengan dewan guru, komite, orang tua/ wali siswa dan konsultasi ke pihak Kemenag Kabupaten Enrekang.

“Tunggu saja infonya pekan depan,” tutup Irmayani.

Reporter: Muhammad Firdaus / Kontributor Enrekang 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply