Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Mahasiswa Seni Rupa Unismuh Makassar Hadirkan Jejak Budaya Kajang lewat Karya Instalasi Erik DM

×

Mahasiswa Seni Rupa Unismuh Makassar Hadirkan Jejak Budaya Kajang lewat Karya Instalasi Erik DM

Share this article

KHITTAH.CO,. Makassar — Karya instalasi bertajuk “Mempersiapkan Sejak Dini” garapan Arianto—mahasiswa Seni Rupa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang dikenal dengan nama artistik Erik DM—menyita perhatian publik dalam pameran seni budaya bertema “Sangkut Paut” di Hartdisk Studio, Kota Gorontalo. Karya tersebut lahir setelah Arianto mengikuti program residensi dan diskursus selama dua pekan bersama sejumlah seniman Indonesia, antara lain FX Harsono, Fitri DK (Taring Padi), Sudjud Dartanto, Heru Hikayat, dan Jumaldi Alfi.

Instalasi mix media itu mengangkat ritus akkalomba, sebuah tradisi masyarakat Adat Kajang, sebagai gagasan utama. Ritus ini merupakan penanda transisi bagi seorang anak yang memasuki masa remaja dan mulai memikul tanggung jawab moral dalam komunitas. Nilai-nilai kesederhanaan, penghormatan kepada leluhur, serta kepatuhan pada adat menjadi inti pesan dalam laku budaya tersebut.

Dalam pameran, instalasi tampil mencolok melalui rekonstruksi suasana ritual akkalomba. Arianto membangun ruang hening dengan material alami seperti tunas kelapa, tanah, daun kering, dan dupa. Tunas kelapa digantung di tengah ruangan, sementara cahaya temaram dan aroma dupa menciptakan atmosfer sakral yang menghadirkan kesan seolah pengunjung ikut memasuki prosesi.

Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Senin, 1 Desember 2025, Erik DM menjelaskan bahwa karyanya tidak sekadar menghadirkan kembali tradisi, tetapi juga mengajak publik merefleksikan ulang nilai-nilai yang diwariskan orang tua. “Akkalomba mengajarkan kita tentang kesederhanaan, ketaatan, dan penghormatan terhadap adat. Nilai-nilai ini tetap relevan di tengah perubahan zaman yang cepat,” ujarnya.

Sejumlah pengunjung mengaku terkesan dengan pendekatan artistik yang dihadirkan. Mereka menilai instalasi tersebut bukan hanya menyuguhkan visual, melainkan juga pengalaman emosional yang membangkitkan ingatan tentang pesan orang tua dan praktik budaya yang kian jarang dijalankan.

Pameran “Sangkut Paut” berlangsung sejak 25 November hingga 15 Desember 2025, dan informasi kunjungan dapat diperoleh melalui akun Instagram @hartdiskstudio. Melalui karya ini, Arianto berharap ritus akkalomba dapat dikenal lebih luas sekaligus memperkuat upaya pelestarian tradisi lisan masyarakat Adat Kajang.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply