KHITTAH.CO, Enrekang — Kepedulian mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN) terhadap persoalan sanitasi diwujudkan melalui aksi nyata. Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Fakultas Sains dan Teknologi UNIMEN membangun sebuah toilet bagi keluarga kurang mampu di Kampung Tangnga, Desa Tallu Bamba, Kecamatan Enrekang.
Program pengabdian masyarakat ini berlangsung sejak 23 Mei 2025 dan secara resmi diserahkan kepada penerima manfaat, Friyanto Patabang, pada Rabu 28 Mei 2025.
Ketua HMS, Sem, mengatakan bahwa proyek ini merupakan komitmen mahasiswa untuk menghadirkan solusi konkret atas persoalan sanitasi yang dihadapi masyarakat.
“Sebagai mahasiswa teknik sipil, kami tidak ingin hanya belajar di ruang kelas. Kami ingin terjun langsung ke lapangan dan mempraktikkan ilmu kami untuk membantu masyarakat,” ujar Sem.
Menurut hasil survei lapangan yang dilakukan mahasiswa, banyak rumah di Kampung Tangnga belum memiliki akses terhadap fasilitas toilet yang layak. Salah satunya adalah rumah milik Friyanto Patabang yang selama ini hidup tanpa WC memadai. Kondisi tersebut menggugah para mahasiswa untuk menjadikan pembangunan toilet sebagai fokus kegiatan pengabdian mereka.
Dana Swadaya hingga Dukungan Baznas
Sebelum pembangunan dimulai, mahasiswa melakukan penggalangan dana melalui berbagai cara, mulai dari aksi sosial di jalanan hingga kampanye donasi di media sosial. Mereka juga menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Enrekang sebagai mitra pendukung.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari Baznas Enrekang, baik secara moral maupun material. Tanpa mereka, pembangunan ini tentu lebih sulit kami selesaikan,” kata Sem.
Selama lima hari, para mahasiswa bergotong royong mengerjakan pembangunan toilet, mulai dari pembuatan septic tank, pemasangan dinding dan atap, hingga instalasi pipa air bersih. Selain sebagai bentuk pengabdian, proyek ini juga menjadi ajang praktik lapangan untuk mahasiswa dalam menerapkan keilmuan teknik sipil secara langsung.
Haru dan Apresiasi
Prosesi serah terima toilet dilakukan secara simbolis dan disaksikan oleh mahasiswa serta keluarga penerima. Friyanto Patabang tak kuasa menahan haru saat menerima bantuan tersebut.
“Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu. Selama ini kami sangat kesulitan karena tidak memiliki WC. Sekarang keluarga kami lebih nyaman dan sehat,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UNIMEN, Dr. Ismaya, turut memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa.
“Saya bangga kepada mahasiswa Teknik Sipil. Mereka telah membuktikan bahwa ilmu yang dipelajari di kampus dapat langsung bermanfaat bagi masyarakat. Ini adalah wujud nyata dari Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian masyarakat,” ujar Dr. Ismaya.
Ia berharap program serupa bisa terus dikembangkan ke desa-desa lain di Enrekang dan sekitarnya.
Sebagai penutup, mahasiswa memberikan edukasi singkat kepada keluarga penerima manfaat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan cara merawat fasilitas sanitasi agar tetap berfungsi optimal dalam jangka panjang.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengabdian masyarakat tak selalu harus besar, tetapi yang utama adalah kebermanfaatannya. Dengan semangat gotong royong dan solidaritas, para mahasiswa Teknik Sipil UNIMEN menunjukkan bahwa mereka bukan hanya calon insinyur andal, tetapi juga agen perubahan sosial yang peduli dan siap mengabdi untuk kemajuan masyarakat.
(ism)