Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Mahasiswa UMPAR Rakit Teknologi Mutakhir Untuk Petani di Enrekang

×

Mahasiswa UMPAR Rakit Teknologi Mutakhir Untuk Petani di Enrekang

Share this article

Mahasiswa MBKM, Dosen, dan Warga Desa di Kabupaten Enrekang, (Sumber foto: Dok. Istimewa)

Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) dalam mengimplementasikan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswanya, melakukan percepatan implementasi tersebut melalui Institutional Support System Program Kompetisi Kampus Merdeka (ISS-PKKM) dengan melibatkan berbagai program studi yang ada.

Salah satu tema program yang diusung adalah ‘Bina Desa’, dimana mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian di beberapa desa mitra, diantaranya adalah Desa Pasui dan Desa Lunjen di Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang.

Kegiatan ini menjadikan mahasiswa terlibat seutuhnya dalam membantu masyarakat menyelesaikan persoalan dasar masyarakat setempat.

Mahasiswa mengkaji dan meninjau permasalahan dan menjadi fasilitator serta pendamping untuk mewujudkan solusi bagi masyarakat di Desa Pasui dan Desa Lunjen.

Salah satu permasalah utama yang ditemukan adalah kurangnya pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian lantaran dianggap mahal. Sementara, mayoritas warga desa berprofesi sebagai petani.

Oleh karenanya, mahasiswa bersama dosen lingkup UMPAR melakukan percepatan adopsi teknologi melalui diseminasi rekayasa teknologi tepat guna dan sederhana.

Hasil kajian mahasiswa selanjutnya ditawarkan kepada dosen untuk menghasilkan teknologi tersebut, diantaranya adalah kebutuhan alat dalam memudahkan usaha tani agar tidak menggunakan tenaga yang banyak dan efisien.

Produk teknologi yang ditawarkan dan disepakati bersama masyarakat adalah alat semprot tanpa tangki gendong dan alat tabur pupuk. Kedua alat ini sangat mudah ditemukan bahannya dan gampang dirakit.

Pelaksanaan diseminasi program Bina Desa di Desa Pasui dan Desa Lunjen tersebut dilakukan dengan praktik pembuatan dan perakitan oleh dosen dan mahasiswa.

Hasil diseminasi mendapatkan respon positif oleh masyarakat setempat. Mereka menganggap teknologi tersebut sangat bermanfaat dan memberikan kemudahan dalam bekerja.

Selain kedua alat tersebut juga akan dilakukan diseminasi dengan teknologi lainnya. Warga Desa meminta penyediaan alat sederhana yang memudahkan menanam jagung, juga alat pencacah rumuput sederhana yang mudah dan murah.

Pelaksanaan program Bina Desa ISS-PKKM ini berlangsung selama 4-6 bulan di Desa Pasui dan Desa Lunjen Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply