KHITTAH.co, Makassar- Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sulawesi Selatan mengunjungi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulsel, di Jl A.P Pettarani Kota Makassar dalam rangka melakukan audiensi, Kamis, 7 Juli 2022.
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Bawaslu Sulsel, La Ode Arumahi langsung menerima rombongan IPM Sulsel di ruangannya, bersama anggota komisioner lainnya, Saiful Jihad dan Azry Yusuf.
Ketua Umum PW IPM Sulsel, Muhammad Fepi, menyampaikan, tujuan audiensi tersebut untuk berdiskusi bersama Bawaslu Sulsel terkait Pemilu 2024.
“Kami sebagai organisasi yang berbasis massa pelajar, tentu memiliki kesadaran tersendiri tentang pentingnya posisi pemilih pemula di tahun pemilu 2024 nantinya, maka inilah, kami hadir untuk berdiskusi tentang langkah ke depan,” ujar Fepi.
Ia juga menyampaikan bahwa, IPM Sulsel siap menjadi mata dan telinga Bawaslu Sulsel dalam membantu melakukan pemantauan Pemilu kepada Bawaslu Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
“Kami secara kelembagaan tentu berharap Bawaslu Sulsel bisa memberikan ruang kolaborasi program bersama IPM, dalam memastikan pemilu ke depan dapat berjalan baik dan lancar,” lanjut Fepi.
La Ode Arumahi, Ketua Bawaslu Sulsel, mengucapkan terimakasih atas kunjungan IPM Sulsel yang memiliki kesadaran luar biasa terhadap pemilu.
“Kami di Bawaslu tentu selalu terbuka kepada semua pihak untuk berkolaborasi. Tahapan pemilu sementara berlangsung, mari kita sama-sama memantau bagaimana pemilu kita ke depan jauh dari pelanggaran dan damai,” ungkap La Ode.
Selain itu, Saiful Jihad, selaku Anggota Bawaslu, berencana menargetkan IPM bisa melakukan penandatanganan nota kesepahaman.
“Kita upayakan bisa melakukan penandatanganan nota kesepahaman, untuk berfikir bersama bagaimana langkah dalam memantau pemilu 2024,” tutur Saiful.
Terakhir, Anggota Bawaslu lainnya, Azry Yusuf, berharap, IPM Sulsel dapat terus melakukan perhatian terhadap masalah pemilu kepada para pemilih pemula.
“Banyak kasus pemilu yang menyentuh partisipasi pemilih pemula yang dapat menjadi korban, maka IPM perlu hadir disitu,” harap Azry.