KHITTAH.CO Enrekang – Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Kalosi, Harianto, mengungkapkan harapannya terkait eksistensi Hizbul Wathan.
Ia berharap, gerakan kepanduan Persyarikatan tersebut dapat dihidupkan di MTs. Muhammadiyah Kalosi. Pasalnya, selama ini, Hizbul Wathan memang tidak pernah eksis di sekolah tersebut.
“Namun, perlu kesiapan pembina dan pelatih yang dapat aktif mengawal sampai munculnya generasi baru di Kabupaten Enrekang,” kata dia.
Ia menegaskan, pembina dan pelatih tersebut harus memiliki kualifikasi. Pembina dan pelatih tersebut semestinya ada di seluruh sekolah dan madrasah dibawah naungan Muhammadiyah Kabupaten Enrekang.
Pasalnya, untuk MTs. Muhammadiyah Kalosi, hari Jumat, Sabtu, dan Ahad, sudah dimanfaatkan sebagai hari pembinaan kegiatan ekstra kurikuler (ekskul). Hal itu dilakukan setelah penerapan pembelajaran full day sejak awal Februari 2023.
Gerakan Kepanduan Pramuka dengan gugus depan 02.569 – 02.570 adalah salah satu ekskul yang menjadi andalan dan daya tarik tersendiri di MTs. Muhammadiyah Kalosi.
Penampilan anak-anak pramuka di madrasah ini dalam beberapa event, dapat meraih prestasi sampai level nasional, seperti lomba baca puisi.
Pada tingkat Kabupaten Enrekang, khususnya pasukan baris berbaris (PBB) atau tim gerak jalan, juga selalu menampilkan tontonan menarik bagi masyarakat.
Mulai dari kostum, yel-yel, variasi barisan, dan parade, selalu menghadirkan decak kagum masyarakat di kabupaten Enrekang.
“Pada perhelatan Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2022 lalu, tim gerak jalan yang diwakili anak-anak pramuka menjadi yang terbaik pada tingkat SLTP sederajat, dan terbaik pada tingkat umum,” ungkap Harianto Kepala MTs. Muhammadiyah Kalosi.
Hal itu dikatakan Harianto ketika ditemui Khittah.co di ruang kerjanya pada Senin, 6 Februari 2023.
Harianto menambahkan bahwa kegiatan camp pramuka di luar madrasah juga kerapkali dilaksanakan.
Hal itu seperti perkemahan bertema Touris Camp 2 yang dilaksankan pada 28–29 Januari lalu di Hutan Pinus Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja,
Perkemahan tersebut dilakukan untuk merefresh, memotivasi, dan meningkatan keterampilan dan wawasan anak pramuka dalam suasana alam terbuka.
“Belajar di alam terbuka ini sebagai bagian dari merdeka belajar dan sesuai dengan pengembangan kurikulum merdeka di Madrasah Tsanawiyah,” kata dia.
“Pembelajaran yang rileks dan tidak kaku, di tambah suasana alam yang sejuk, dapat membentuk stimulus serapan pengetahuan yang cocok bagi perkembangan wawasan peserta didik tingkat MTs,” ungkap Harianto.
Untuk itulah, ia berharap, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dapat diaktifkan di sekolah yang ia pimpin. Sehingga, Hizbul Wathan bisa menjadi salah satu ekskul yang disediakan untuk siswa dalam penerapan sistem fullday.
Reporter: Muhammad Firdaus- Kontributor Enrekang
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
