Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Menuju Kurikulum Unggul dan Adaptif, UM Bulukumba Gelar Pelatihan OBE

×

Menuju Kurikulum Unggul dan Adaptif, UM Bulukumba Gelar Pelatihan OBE

Share this article

KHITTAH.CO, BULUKUMBA – Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) menggelar Pelatihan Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE) selama dua hari, yakni pada 24 hingga 25 Juni 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Kampus II UM Bulukumba ini diikuti oleh para dosen dari berbagai program studi.

Pelatihan menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang pengembangan kurikulum. Mereka adalah Prof. Dr. Suparman, M.Si., DEA, Guru Besar Matematika Terapan dari Universitas Ahmad Dahlan yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta anggota tim pengembang Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Pemateri kedua, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si., saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Sidrap dan Universitas Muhammadiyah Parepare, serta dikenal sebagai pendamping akademik dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para narasumber yang dinilai membawa perspektif segar dan strategis dalam pengembangan kurikulum kampus.

“Kami bersyukur karena dua tokoh penting dalam pengembangan kurikulum berkenan hadir dan berbagi ilmu. Kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari perbaikan kurikulum yang lebih terarah, terstruktur, dan berdampak bagi institusi maupun masyarakat,” ujarnya.

Dalam sesi pemaparan, Prof. Jamal menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam penyusunan dan penerapan kurikulum OBE. Menurutnya, kurikulum berbasis outcome bukan sekadar dokumen formal, tetapi harus mencerminkan hasil pembelajaran nyata.

“Dengan kurikulum OBE, kita harus ubah mindset. Pembelajaran tidak lagi dibatasi ruang kelas. Yang utama adalah bagaimana mahasiswa bisa belajar di mana pun dan kapan pun, memanfaatkan teknologi dan jejaring,” jelasnya.

Ia menambahkan, tantangan utama bukan lagi keterbatasan sarana fisik, melainkan pada struktur kurikulum dan kualitas SDM pengajar.

“Kurikulum harus dirancang secara terstruktur, transparan, dan didukung penilaian otentik yang berbasis kinerja. Harus ada kontinuitas dan komitmen terhadap mutu lulusan,” tegasnya.

Prof. Jamal juga mengingatkan bahwa penyusunan kurikulum tidak boleh menjadi rutinitas administratif semata.

“Bukan hanya menyusun dokumen, tapi kurikulum harus memberikan dampak konkret. Tidak hanya bagi kampus, tetapi juga bagi masyarakat luas,” imbuhnya.

Kepala Lembaga Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (P4) UM Bulukumba sekaligus penanggung jawab kegiatan, Andi Andriyani Asra, S.Pd., M.Pd., berharap pelatihan ini mampu memperkuat pemahaman dosen tentang substansi OBE.

“Kami ingin para dosen memahami prinsip-prinsip OBE secara mendalam, dan mampu menyusun kurikulum serta RPS yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Bulukumba, Andi Muhammad Safwan, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan pesan reflektif kepada para dosen.

“Menjadi dosen bukan sekadar mengajar dan menunaikan tugas. Tapi bagaimana kita memastikan bahwa pemahaman benar-benar sampai ke mahasiswa. Itulah esensi dari pendidikan yang bermakna,” ungkapnya.

Pelatihan ini menjadi langkah strategis UM Bulukumba dalam membangun sistem akademik yang unggul, adaptif, dan relevan dengan dinamika zaman.

Melalui kolaborasi dan semangat pembaruan, kampus ini berkomitmen melahirkan lulusan yang berdaya saing di tingkat nasional dan global.

(Syayyidina Ali)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply