KHITTAH.CO, Makassar– Mustari Bosra resmi dilantik sebagai Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Muhammadiyah Makassar menggantikan Effendy Rasiyanto.
Pelantikan dan serah terima jabatan ini dihelat di Aula Poltekkes Muhammadiyah Makassar, Sabtu, 31 Desember 2022.
Dalam pidato iftitahnya, Mustari Bosra menyebut dirinya sebagai tipikal orang yang selalu ingin berlari kencang.
“Sejak muda, kalau saya setir mobil ke daerah, saya tidak mau ada mobil atau motor di depan saya, kalau dia lari 100, saya kejar, tancap gas 120. Sampai sekarang, bahkan saat berjalan, orang-orang sering tegur, kenapa kencang sekali berjalan,” ungkap dia.
Karena itu, dalam kepemimpinan di Poltekkes ini, Mustari Bosra mengajak civitas akademika untuk turut tancap gas bersamanya demi memajukan kampus.
Ia melanjutkan, saat masih menjabat Ketua BPH, Mustari mengaku sudah mendorong pembangunan gedung baru di kampus ini.
Hal tersebut untuk memberikan kesan kepada masyarakat bahwa Poltekkes Muhammadiyah Makassar merupakan kampus berkemajuan.
“Supaya ada juga kebanggaan mahasiwa kita berfoto di depan kampusnya, tapi sayang sampai sekarang itu belum terwujud,” ungkap Mustari.
Ia mengatakan, hingga kini, dirinya bermimpi Poltekkes Muhammadiyah memiliki gedung laboratorium yang lengkap dan bangunannya berdiri megah. Itulah yang akan diupayakan dalam masa kepemimpinannya.
“Semoga PWM memberi izin kepada kita, bahkan membantu kita. Saya sudah membincangkan terkait ini. Perbincangan terkait bagaimana cara menata kampus kita. Yang jelas, pembangunannya harus ke atas, tidak mungkin lagi ke samping karena tidak ada lahan,” ucap Mustari.
Tidak hanya pembangunan fisik, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan ini juga akan segera mewujudkan perkembangan kelembagaan.
Ia mengatakan, sejak menjabat sebagai Ketua BPH, dirinya sudah mendorong pendirian program studi baru.
Termasuk pengembangan politeknik ini menjadi politeknik sains terapan, tidak hanya berfokus pada bidang kesehatan.
“Insya Allah, Politeknik kita ini tidak hanya bergerak pada bidang kesehatan saja, karena hanya bisa memilih prodi, paling banyak 20 lebih. Kalau kita menjadi Politeknik Muhammadiyah saja, tidak hanya kesehatan, kita bisa memilih 630 lebih program studi,” kata dia.
Dengan beralih menjadi politeknik umum, ia yakin, mahasiswa baru akan bertambah banyak karena program studi terapan tersebut. Peralihan tersebut sudah mendapat restu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Karena ke depan, Poltekkes ini akan memiliki prodi-prodi yang banyak dibutuhkan dalam dunia kerja. Seperti sekarang ini, ada 4 program studi dengan jumlah mahasiswa 1000 lebih, dengan tambahan sains terapan mahasiswa akan membludak,” ungkap Mustari.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Muhammadiyah Periode 2018–2022, Effendy Rasiyanto mengungkapkan bahwa ketika awal dirinya menjadi direktur, Mustari Bosralah yang membantu kepemimpinannya.
“Waktu itu, kami belum memiliki wakil direktur. Oleh sebab itu, kami sangat terbantu oleh Bapak Ketua BPH,” ungkap Effendy.
Ia menyebut, selama kepemimpinannya, Mustari Bosra sebagai Ketua BPH memang merupakan pembina yang menjadi mitra diskusinya.
Selanjutnya, Effendy berharap, kepemimpinan Mustari Bosra ini dapat membangun sarana prasarana di Poltekkes Muhammadiyah Makassar.
“Kami sangat berterima kasih kepada ketua BPH waktu itu, karena telah menghibahkan tanahnya untuk pembangunan kampus. Alhamdulillah, dengan beliau menjadi direktur baru, sudah memberikan streng bagi poltekkes,” kata dia.
Selain itu, ia berharap pengembangan SDM tetap menjadi prioritas. Ia menyebut, di masanya, sebanyak 14 orang dosen baru telah diangkat untuk pengembangan kampus. Sebagian bahkan disekolahkan demi kemajuan kampus.
“Dalam waktu dekat, beliau juga akan menjadi seorang Profesor. Maka Poltekkes Muhammadiyah Makassar akan naik, karena dipimpin oleh seorang Profesor. Itu akan menjadi nilai tambah untuk kampus kita. Apalagi dosen kita ada beberapa yang sudah doktor,” kata Effendy.
Dalam amanatnya, Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse mengatakan bahwa Mustari Bosra memiliki track record yang baik dalam mengemban tugas di Poltekkes.
“Sudah pernah menjadi sekretaris BPH, lalu Ketua BPH, sekarang menjadi direktur. Jadi beliau sudah paham betul kondisi di dalam. Alhamdulillah, kita sudah saksikan tadi, dia beritikad, akan lari 100,” kata Ambo.
Ia mengingatkan, Mustari Bosra harus dapat memanajemen seluruh dosen dan tenaga kependidikan dengan baik.
“Jangan sampai anggotanya tidak bisa lari. Digambarkan tadi dengan bawa mobil, tergambar di situ lari kencang. Itulah juga tanda-tanda, Pak Mustari ini tergolong masih muda,” kata Ambo disambut tawa hadirin.
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar ini juga mengungkapkan, dirinya pernah meminta Poltekkes untuk melebur ke Unismuh.
“Saya pernah bilang ke beliau, kalau tidak bisa urus itu Poltekkes, lebih baik digabung di Unismuh saja, beliau langsung bilang, janganlah begitu,” kata Ambo disambut tawa hadirin.
Karena itu, ia menekankan, di bawah kepemimpinan Mustari Bosra, Poltekkes Muhammadiyah Makassar harus berkembang pesat.