Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiah Bissappu Barat, Komitmen Majukan Persyarikatan

×

Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiah Bissappu Barat, Komitmen Majukan Persyarikatan

Share this article
Foto bersama usai pembukaan Musycab Muhammadiyah dan ‘Aisyiah Bissappu Barat (Dok. Istimewa)

KHITTAH.CO, Bantaeng – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiah (PCA) Bissappu Barat (Bissabar) menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Musycab) ke-9, dan Musycab ‘Aisyiah ke-7. Agenda pergantian kepemimpinan itu mengusung tema ‘Aktualisasi Gerakan Muhammadiyah dan ‘Aisyiah, Menuju Bissabar Berkemajuan’, yang terlaksana di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Panaikang pada Ahad, 23 Juli 2023. 

Semarak Musycab dihadiri oleh ketua PDM Bantaeng beserta Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Bantaeng yakni, Pemuda Muhammadiyah , Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Tapak Suci dan Hizbul Wathan. Selain itu, perangkat pemerintahan setempat, Kapolsek dan Koramil Kecamatan Bissappu juga turut hadir menyemarakkan agenda itu.

Ketua PDM Bantaeng, Samsud Samad dalam sambutannya, sekaligus membuka rangkaian kegiatan Musycab, menyebut pimpinan Muhammadiyah harus mampu berkontribusi di segala lini. 

“Perjalanan kepemimpinan yang terjadi, dimanapun mereka berada, baik itu di kemitraan atau pemerintahan dan dimanapun itu harus berperan,” pintanya.

Ia menyebut Muhammadiyah Bantaeng adalah salah satu organisasi Islam yang telah lama berkiprah untuk kemajuan daerah. Hal itu disampaikan berdasarkan informasi yang ia peroleh dari salah satu buku yang menceritakan sejarah Persyarikatan di Bantaeng.

“Saya akan mencoba flashback, membaca sejarah yang ditulis oleh Kyai Mustari Bosra, judulnya itu ‘Menapak Jejak, Menata Langkah’. Jadi Muhammadiyah di Bantaeng umurnya sudah 96 tahun sejak tahun 1927. Dan ini mungkin organisasi agama tertua di Bantaeng. Terus perkembangan Muhammadiyah Bantaeng pada 1938, setelah Sayyid Majidi dari Jawa dikirim ke Bantaeng untuk mengembangkan tugasnya. Saat itu pula berdiri sekolah Muallimin di Bantaeng. Jadi tidak main-main 85 tahun sudah ada di Bantaeng. Harus kita renungi sebagai kader Muhammadiyah,” papar Samsud Samad.

Karenanya, Samsud Samad menitip harap kepada PCM dan PCA Bissabar agar berkontribusi maksimal dalam mengelola Persyarikatan.

Kedepannya, kata Samsud Samad, Muhammadiyah Bantaeng juga akan mendirikan Perguruan Tinggi. Langkah itu akan diambil guna menyiapkan wadah kepada para kader untuk melanjutkan pendidikan di dunia kampus.

Selain itu, sekolah unggulan persyarikatan juga menjadi agenda prioritas Muhammadiyah Bantaeng.

“Saat ini kita sementara berjuang untuk mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah yang telah lama direncanakan. Dan selanjutnya melahirkan juga sekolah unggulan Muhammadiyah. Kita besar dan sudah lama di Bantaeng. Insya Allah, semoga perencanaan perguruan tinggi dan sekolah unggulan Muhammadiyah ke depan dapat menjawab tantangan kita bersama,” ungkapnya.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh salah satu personalia PDA Bantaeng, Aidah Pakkanna saat menyampaikan sambutan. Ia menyebut pengurus Persyarikatan di tingkat cabang mesti memiliki potensi dalam mengelola amal usaha.

Selain itu, ia juga meminta agar PCA membuat perencanaan yang matang untuk mendirikan Taman Kanak-kanak ‘Aisyiah. Aidah menyebut langkah ini harus disegerakan lantaran dirinya telah menjalin komunikasi dengan pihak terkait untuk persiapan lahan pembangunan.

“Saya sudah berkomunikasi kepada ketua PCM, beliau sudah mewakafkan tanahnya, tapi tidak dikelola. Jadi harus kita kelola ini amal usahanya Muhammadiyah dan ‘Aisyiah yang ada,” tuturnya.

(Agus Umar Dani/Amin Rais)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply