KHITTAH.CO, Enrekang– Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Enrekang menggelar musyawarah cabang (Musycab) pada Selasa—Rabu, 27– 28 Desember 2022 di Aula Pendopo Rumah Jabatan Bupati Enrekang.
Musycab 18 bertajuk “Leadership, Adaptif, Kolaboratif Berkelanjutan” ini dibuka secara langsung oleh Bupati Enrekang.
Yusran Sahodding selaku Ketua Umum (Ketum) PC IMM Enrekang mengungkapkan bahwa tujuan Musycab adalah regenerasi pemimpin yang berkemajuan.
“IMM Enrekang hadir sebagai wadah yang menghasilkan mesin pencetak SDM yang unggul untuk daerah emas dan religius ini. Pelanjut perjuangan, silakan cetak sejarah,” tegas Yusran.
Ia menambahkan bahwa IMM Enrekang harus berkolaborasi dengan pihak-pihak penting di Enrekang.
“Beradaptasilah di segala lini, sehingga dapat membangun kerjasama dengan segala stekholder, terkhusus di tataran Pemda. Hubungan yang telah terjalin baik selama ini tidak boleh putus. Namun, bukan berarti diam kalau ada penindasan,” ungkap Yusran.
Sementara itu, Dedi Setiawan selaku DPD IMM Sulawesi Selatan (Sulsel) menuturkan bahwa Musycab merupakan wadah untuk menyalurkan aspirasi, nilai-nilai untuk kemajuan PC IMM Enrekang.
“Spesies yang dapat bertahan bukanlah spesies yang hanya sekadar pintar, tetapi yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Kader IMM Enrekang harus ada di posisi itu,” jelas Dedi.
Dalam sambutan, Muslimin Bando selaku Bupati Enrekang menyampaikan bahwa kader IMM selalu menjadi patron dalam menjaga stabilitas daerah.
“Kritikan, masukan dari anak-anak IMM selalu berkualitas. Tidak diragukan lagi potensi SDM IMM. Oleh sebab itu, generasi pelanjut harus lebih dari itu, wujudkanlah perubahan untuk Enrekang yang lebih baik,” jelas Muslimin.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas hadirnya IMM di Enrekang.
“Saya merasa bangga melihat dan mendengar sambutan DPD IMM yang merupakan kader dari Enrekang. Untuk itu, jangan hanya sampai gelar S1, silakan melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Kami siap memfasilitasi,” ucap Muslimin.
Dalam kegiatan tersebut, Muslimin Bando menyatakan bahwa melalui berbagai kolaborasi dengan mahasiswa, Enrekang dapat memiliki visi emas sesuai kebutuhan zaman.
“Jika Presiden Indonesia menyebutkan tahun 2045 Indonesia mencapai puncak keemasan, kita di Enrekang dari tahun 2013. Itu tercapai karena kontribusi kita semua, terutama para pemuda, ananda semua,” tutup Muslimin.
(Rls/Adim)