Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Musyda Muhammadiyah Enrekang, Mawardi Pewangi Ingatkan Pentingnya Kepemimpinan dan Kekuasaan untuk Penentuan Kebijakan

×

Musyda Muhammadiyah Enrekang, Mawardi Pewangi Ingatkan Pentingnya Kepemimpinan dan Kekuasaan untuk Penentuan Kebijakan

Share this article
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Mawardi Pewangi (sumber foto: Ilham)

KHITTAH.CO, Enrekang- Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Mawardi Pewangi mengingatkan pentingnya kepemimpinan dan kekuasaan dalam membangun dan menentukan suatu kebijakan.

Hal itu ia sampaikan dalam amanat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dalam pembukaan Musyawarah Daerah ke-13 Pimpinan Daerah Muhammadiyah-‘Aisyiyah Enrekang, pada Sabtu, 29 april 2023.

Musyda itu dihelat di Kompleks Perguruan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Muhammadiyah Kalosi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang.

Dalam amanat tersebut, Mawardi menyampaikan beberapa contoh pengaruh kekuasaan dalam menentukan kebijakan dan perilaku masyarakat.

Salah satunya larangan porkas oleh mantan Gubernur Sumatera Barat Azwar Anas. Ketika itu, banyak ulama dan penceramah yang menyampaikan larangan porkas dan hukun porkas yang haram, tapi masyarakat masih tetap malaksanakan.

Hal berbeda ketika Gubernur Sumatera Barat pada waktu itu mengaluarkan satu kebijakan pelarangan porkas, maka porkas seketika ditiadakan.

Pada contoh lain, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan itu menyebutkan kasus kawajiban berjilabab bagi pegawai muslimah Kabupaten Bulukumba.

“Masyarakat akan langsung patuh dan taat pada aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dibanding ceramah-ceramah yang disampaikan di masjid. Satu pernyataan umara jauh lebih berbisa daripada seribu perkataan ulama,” ujar Mawardi.

Melanjutkan amanatnya, Mawardi menyampaikan bahwa kepemimpinan Muhammadiyah harus mampu melahirkan Islam yang mencerdaskan, mencerahkan, mensejahterakan, menggerakkan, memajukan, menggembirakan, dan berorientasi masa depan.

Dari beberapa hal tersebut, Mawardi menekankan pada Muhammadiyah Enrekang untuk menjadikan Islam sebagai agama yang menyejahterakan, Islam yang menggerakkan, dan Islam yang berorientasi pada masa depan.

“Karena tugas kita adalah menyejahterakan. Karena itu, kita harus menjadi Islam yang menyejahterakan,” kata dia.

Di akhir amanatnya, Mawardi memberikan komentar terkait manajemen dan pembinaan pendidikan sekolah dan pesantren di Muhammadiyah.

Mawardi mengingatkan bahwa hendaknya pegawai dan pendidik sekolah dan pesantren adalah individu yang disiplin, sehingga dapat melahirkan siswa-siswa yang disiplin.

Sekolah Muhammadiyah juga harus dapat melahirkan orang-orang yang responsif, dinamis, dan inovatif.

Mawardi juga mengajak peserta Musyawarah Daerah PD Muhammadiyah/Aisyiyah Kabupaten Enrekang untuk menjalankan musyawarah dengan berlapang dada, memiliki pandangan luas, dan dewasa dalam menyikapi perbedaan.

“Mari kita menjalankan musyda ini dengan berlapang dada, luas pandangan, dewasa menyikapi perbedaan.”

Laporan dari Fauzan

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply