Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Musyda XVII, Gong Kebangkitan IPM Luwu setelah 12 Tahun Sempat Vakum

×

Musyda XVII, Gong Kebangkitan IPM Luwu setelah 12 Tahun Sempat Vakum

Share this article
Suasana Musyawarah Daerah (Musyda) ke XVII Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Luwu pada Jumat– Ahad, 27–29 Januari 2023 (Sumber foto: Alfian)

KHITTAH.CO, Luwu- Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Luwu menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke XVII di Aula Kementrian Agama Luwu, Kecamatan Belopa pada Jumat– Ahad, 27–29 Januari 2023.

Ketua Umum PD IPM Luwu Muh. Nur Wahyu mengungkapkan bahwa Musyda merupakan wadah untuk mengevaluasi dan merencanakan gerakan.

Example 300x600

“Di sini kami akan mempertanggung jawabkan semua program kerja yang telah dicanangkan dahulu. Selain itu, akan ada agenda mengganti periodesasi kepemimpinan yang baru untuk gerak berkemajuan selanjutnya oleh PD IPM Kabupaten Luwu,” jelas Wahyu.

Pada kesempatan tersebut, ia bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir tepat waktu untuk memprioritaskan Musyda.

“Alhamdulillah, IPM di Luwu sudah mulai bangkit. Ini awal periodesasi kepemimpinan yang cukup aktif, karena memang pada 12 tahun yang lalu mengalami kekosongan periode. Pada 2018 baru bangkit kembali,” ucap Wahyu.

Sementara itu, Febriansyah D.S. Making selaku Ketua Bidang Oganisasi Pimpinan Wilayah (PW) IPM Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkapkan bahwa IPM akan dan selalu bergerak karena landasan cinta.

“Cinta itu punya banyak pintu, dan pintu yang terbaik adalah lewat rasa memiliki. Oleh sebab itu, teruslah mengasihani dan berjuang, seperti saya yang masuk di jajaran pimpinan wilayah, atau bahkan teman-teman sampai ke pusat nantinya,” ucap Febriansyah.

Dalam hal ini, ia mengutip Buya Hamka yang mengatakan bahwa rasa mengasihani merupakan bentuk cinta yang luar biasa dalam novel Tenggelamnya Kapal Van der Wick.

“Memang terdengar tidak nyaman. Namun, melalui kasihan, fisik dan harta tidak akan dipandang sebagai fokus, poin. Bentuk rasa kasihan ini seperti Allah kepada manusia. Allah mengasihani manusia, itu sesungguhnya adalah bentuk cinta,” tutur dia.

Kemudian, Febri menuturkan bahwa cinta yang ia maksud bukan sedangkal mata memandang zahir hanya sesaat, tapi ia itu kekal dan menenangkan hati.

“Oleh sebab itu, teman-teman sekalian, cintailah ikatan kita dengan rasa kasihan. Mengasihani ikatan, tanamkan bahwa kalau bukan kita siapa lagi. Kita semua iniah yang akan menjalankan tugas dan amanah dalam mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Tujuan itu ada, termaktub dalam dasar gerakan IPM, baca dan terapkanlah,” jelas Febriansyah.

Sementara itu, Ahya Kasim selaku Asisten 1 Bupati Kabupaten Luwu mengucapkan rasa hormat dan bangga kepada IPM Luwu yang telah berjuang dan bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Luwu.

“IPM Luwu sangat luar biasa. Kebermanfaatan adik-adik kami rasakan. Oleh karena itu, segeralah bentuk cabang IPM lagi, terutama di Kecamatan Larompong. Kalau bisa seluruh kecamatan ada IPM. Kami nanti, dan segera lapor, agar kita dapat saling berkolaborasi memajukan Luwu,” tutup Ahya Kasim.

Diketahui, Musyda tersebut dihadiri oleh Nirwan Muallim selaku Wakil Ketua PD Muhammadiyah Luwu, Suhardi M. Anwar selaku Rektor Universitas Muhamadiyah Palopo, Kapolsek Belopa, dan Damramil Luwu.

(Alfian/Adim)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply