KHITTAH.CO, MAKASSAR – Ranting Muhammadiyah Dampang Bira Cabang Manggala Kota Makassar sukses menggelar musyawarah ranting (Musyran) ke-4 di Masjid Muhammadiyah Babul Muttaqin, Dampang Bira Makassar, pada Ahad, 19 November 2023.
Musyran Muhammadiyah itu juga dirangkaikan dengan Musyawarah Ranting Aisyiyah Dampang Bira yang ke-4 untuk memilih pengurus baru periode lima tahun ke depan.
Peserta Musyran Muhammadiyah Dampang Bira menyepakati Muslimin, sebagai Ketua Pimpinan Ranting (PR) Dampang Bira Cabang Manggala periode 2022-2027 yakni didampingi Darwis Hamzah sebagai dan Safruddin, sebagai bendahara.
Muslimin menjelaskan, ranting yang sekarang dipimpinnya saat ini, sudah empat kali menggelar Musyran dan merupakan pemekaran dari Ranting Muhammadiyah Biring Romang.
Menurut Muslimin, momentum Musyran tersebut jadi momentum kebangkitan dan kejayaan ranting Dampang Bira kedepannya.
Muslimin beserta jajarannya pengurus terpilih komitmen akan menggiatkan ranting dengan meramaikan pengajian dan pengkajian di wilayah kerja ranting semakin lebih semarak.
“Kita akan terus bergerak dan membangkitkan ranting dengan memperbanyak pengajian,” tukasnya.
Musyran Muhammadiyah yang dihadiri oleh kader-kader Muhammadiyah se- Dampang Bira itu dibuka oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Manggala, Muhammad Ali.
Ali menyebutkan, sebanyak tujuh ranting di Cabang Manggala telah melaksanakan Musyran dua diantaranya bertepatan dilaksanakan yakni Ranting Dampang Bira dan Antang.
“Sampai hari ini sudah ada tujuh ranting yang telah melaksanakan Musyran yakni, Manggala, Kassi Tengah, Bangkala, Borong Jambu, Kassi,” ungkapnya.
Ia menambahkan masih ada empat ranting lainnya dalam waktu dekat ini akan menggelar Musyran. Keempat ranting itu adalah, Biring Romang, Pattunuang, Ujung Bori dan Unhas.
Ali menjelaskan, jika semua Ranting telah rampung musyran akhir November 2023, maka pengurus cabang akan menggelar pengukuhan pengurus majelis, pengurus ranting dan rapat kerja.
“Setelah semua rampung insyaallah kita akan adakan pengukuhan pengurus majelis dan pengurus ranting serta rapat kerja,” tutur Ali.
Ali, berharap pengurus ranting baru yang terbentuk, agar aktif menggelar pengajian sekali sebulan.
Ia menilai pengajian merupakan ruh persyarikatan, sebab lewat pengajian itu gerakan dakwah akan semakin nampak dan marak di tengah masyarakat.
Selain itu, ia juga menghimbau agar pengurus ranting sekali dalam enam bulan melakukan pelaporan kegiatan kepada pengurus cabang dan pengurus daerah.
Tak lupa juga ia menyampaikan, pengurus yang baru dapat mengaktifkan sekretariat ranting serta memasang papan petunjuk sekretariat di tempat masing-masing.
“Papan petunjuk itu sekaligus akan menjadi media penyebaran dan memperluas syiar persyarikatan Muhammadiyah,” tutupnya.(*)
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
