Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerahKonsultasiPendidikan

Nasyiah Sulsel-Lactalover Makassar Kerjasama Adakan Seminar Kesehatan Anak

×

Nasyiah Sulsel-Lactalover Makassar Kerjasama Adakan Seminar Kesehatan Anak

Share this article

KHITTAH.CO, Makassar– Pimpinan Wikayah Nasyiatul ‘Aisyiyah (Nasyiah) Sulsel menyelenggarakan seminar kesehatan anak bekerjsama dengan komunitas Lactalover Makassar, Sabtu (9/11) di cafe Eureka, Jl Topas Makassar.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari fakultas kedokteran Universitas Muslim Indonesia, dr Hasta Handayani Idrus, M.Kes, ahli demam typoid dan  ahli gizi RSUD Bantaeng, dr Nur Ainun M.Kes Sp.GK.

Menurut dr Hasta agar mampu membantu mengatasi demam pada anak dengan lebih baik, orang tua tidak perlu panik dan khawatir kecuali dalam keadaan darurat.

Demam pada anak ialah suatu kondisi ketika suhu tubuh anak naik melewati batas normal. Biasanya, demam pada anak tidak disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya.

“Anak demam tinggi bisa membuat orang tua khawatir dan membuat orang tua merasa sedih, lalu mencoba berbagai cara agar sang anak kembali ceria. Demam pada anak diatasi dengan obat-obatan, tetapi tidak semua obat boleh diberikan pada anak yang sedang demam,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa pertolongan pertama saat anak demam adalah dengan melonggarkan bajunya dan berikan suasana yang lebih nyaman, kemudian kompres dengan air hangat.

Beda lagi dengan narasumber ke dua dr Nur Ainun membahas terkait Bagaimna gizi untuk Anak usia 0-2 tahun sebaiknya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI).

ASI kata dia, mengandung semua zat yang dibutuhkan dalam perkembangan otak anak. Banyak produk susu kaleng atau susu formula mengandung asam linoleat, DHA dan sebagainya. Untuk memulihkan kondisi Balita pada status normal, dibutuhkan asupan susu yang mudah diserap tubuh yakni Entrasol. Tiap Balita diharuskan mengkonsumsi 60 kotak susu, dimana dalam hitungan 90 hari berat badan anak kembali normal. Kriteria yang dicantumkan antara lain: biasa makan beraneka ragam makanan, selalu memantau kesehatan anggota keluarga, biasanya menggunakan garam beryodium, dan khusus ibu hamil, didukung untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi minimal sampai 4 bulan setelah kelahiran.

Ketua panitia kegiatan, Nur Syamsyi Duha menyatakan dengan diadakannya seminar kesehatan anak “first aid, bagaimana menyikapi anak jika sakit” ini pemahaman dan aplikasi orang tua terhadap penganganan jika anak sakit dan gizi seimbang dapat diterapkan dan diaplikasikan pada keluarganya. (*)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply