KHITTAH.CO, Makassar-Muktamar Nasyiatul ‘Aisyiyah ke-14 akan dilaksanakan 2 – 4 Desember di Bandung, Jawa Barat. Muktamar ini akan mengevaluasi kepemimpinan periode ini, dan merumuskan program baru dan memilih pimpinan periode 2022-2026.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Nasyiatul ‘Aisyiyah (Nasyiah), Sumarni Susilawati mengatakan, peserta dari Sulawesi Selatan berjumlah 52 orang.
“Ada 5 orang dari wilayah, selebihnya adalah dari pimpinan daerah dan pimpinan cabang. Peserta yang mendominasi muktamar adalah peserta dari Jawa Timur dan Jawa Tengah,” kata dia saat diwawancarai, Rabu, 2 November 2022 di Menara Iqra Lantai 17 Unismuh Makassar.
Pada Muktamar nanti, pihaknya akan memastikan pengawalan untuk gerakan dakwah, advokasi, keadilan sosial, dan internasionalisasi Nasyiatul Aisyiyah.
“Kami pastikan, akan mengawal isu mengenai advokasi perempuan dan anak yang masih kurang maksimal dalam hal pendampingan terhadap kekerasan dan kurangnya pendampingan sampai dengan ranah hukum yang berlaku,” kata Susi.
Susi berharap untuk priode yang akan terpilih pada Muktamar ini, para calon formatur tersebut amanah dalam menjalankan tugasnya.
“Mereka total memberikan yang terbaik untuk organisasi dan senantiasa melaksanakan gerakan-gerakan serta aktivitas yang lebih bermanfaat, dan lebih tajam lagi dalam mengangkat isu perempuan juga anak,” harap Susi.
Untuk PW Nasyiah yang ia pimpin, seluruh program yang dijadwalkan sebelum muktamar, sudah harus diberhentikan.
“Ini dikarenakan, kami fokus mengurus keberangkatan peserta muktamar Nasyiatul Aisyiyah yang harus terus menerus berkoordinasi di pimpinan wilayah dan pimpinan daerah,” kata dia.
Karena itulah, agenda khusus Nasyiatul ‘Aisyiyah pusat hingga daerah, bahkan cabang, sudah diberhentikan sejak September.
Ia mengecualikan, program yang masih berlanjut adalah kajian Tarjih yang rutin setiap satu kali sepekan di Kamis subuh. “Ini kan sifatnya kajian saja, dan kader kita butuh, jadi tetap kami lanjutkan,” kata Susi.
Sementara itu, untuk progam – program Nasyiah Sulsel yang sudah terlaksana, ia menyebut, di antaranya, program pencegahan stunting dan BuaNA yang merupakan program kewirausahaan demi kemandirian ekonomi Nasyiah.
“Kegiatan lain, seperti edukasi dan seminar-seminar dan pelatihan, sudah selesai terlaksana. Ini sesuai dengan Tagline Nasyiatul Aisyiyah “Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aisyiyah” priode 2016-2022. Tapi, saat ini, kami juga sudah membatasi untuk kegiatan yang berskala besar,” lanjut susi.
Untuk diketahui, peserta penuh dari seluruh Indonesia berkisar 800 orang dari 33 Provinsi. Peleno I Muktamar Nasyiah akan dilaksanakan pada 13 November 2022 secara online.
“Kita online dikarenakan wabah Covid-19 yang masih mewabah di wilayah Indonesia. Pleno I yang dilakukan secara daring ini untuk setiap pimpinan wilayah di Indonesia melakukan LPJ dan rapat pleno,” tutup Susi (ma/mr).