KHITTAH.CO, MAKASSAR — Delegasi dosen dari Universiti Malaysia Kelantan (UMK), Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), dan Polytechnic University of the Philippines (PUP) mengaku sangat terkesan dengan sambutan dan pelayanan yang mereka terima selama mengikuti program PANRITA 10 di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Program PANRITA 10 yang berlangsung selama sepekan, pada pekan ketiga Juni 2025, tidak hanya memperkuat jejaring akademik global, tetapi juga memberi pengalaman budaya yang membekas bagi para tamu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Assoc Prof Dr Fadhillah Binti Ismail, Wakil Dekan Akademik Fakultas Senibina & Ekistik UTHM Malaysia; Dr Wan Saiful Nizam Wan Mohamad dari UMK Malaysia; dan Dr Ariel Robert C Ponce dari PUP Filipina, dalam acara penutupan PANRITA 10 di Ruang Rapat Rektor Lantai 17 Menara Iqra Kampus Unismuh Makassar, Sabtu (28/6/2025).
Penutupan program tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Unismuh Makassar dan ketiga perguruan tinggi tersebut.
“Saya pribadi, dan atas nama tim UTHM, sangat mengapresiasi keramahan yang kami terima sejak tiba di Makassar, 23 Juni lalu. Sambutan dari seluruh tim Unismuh sangat hangat, penuh keikhlasan, dan mencerminkan profesionalisme tinggi,” ujar Fadhillah.
Senada dengan itu, Dr Wan Saiful Nizam mengaku terkesan dengan berbagai aktivitas selama berada di Makassar, terutama kunjungan ke kawasan wisata Rammang-rammang di Kabupaten Maros.
“Kalau ke Makassar, Rammang-rammang wajib dikunjungi. Budaya di sini indah, masyarakatnya ramah, makanannya luar biasa. Di Makassar, kami makan bisa lima kali sehari. Pulang nanti mungkin harus timbang berat badan dulu,” ujarnya sambil tersenyum.
Delegasi PUP Filipina, Dr Ariel Robert C Ponce, bahkan menyebut sambutan Unismuh sebagai yang paling berkesan sepanjang keterlibatannya dalam kegiatan serupa.
“Keakraban, keramahan, dan perhatian tulus dari Unismuh membuat kami merasa diterima seperti keluarga,” tuturnya.
Selama program berlangsung, para dosen dari UMK, UTHM, dan PUP Filipina terlibat dalam berbagai kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Makassar. Mereka juga mengundang Unismuh untuk melakukan kunjungan balasan ke Malaysia dan Filipina.
Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, mengatakan, PANRITA—singkatan dari Visiting Professor, Research Collaboration, and Training—merupakan upaya strategis Unismuh memperkuat kolaborasi internasional.
“Unismuh Makassar kini menjadi salah satu dari dua perguruan tinggi swasta di Indonesia yang menembus peringkat internasional. Capaian ini memotivasi kami untuk terus menguatkan budaya akademik, riset, dan jejaring global,” kata Rakhim.
Ia pun menyambut baik rencana kunjungan balasan ke kampus mitra di Malaysia dan Filipina.
“Kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama administratif, tapi komitmen bersama untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi dalam riset serta pendidikan tinggi yang berdaya saing global,” ujar Rakhim.
Program PANRITA 10 diinisiasi oleh Lembaga l Kerja Sama, dan Urusan Internasional (LKUI) Unismuh Makassar sebagai bagian dari misi internasionalisasi kampus.