KHITTAH.CO, SINJAI – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Sinjai Utara Menggelar Baitul Arqam (BA) di Wisma Hawai Kab. Sinjai, Sabtu, 5 Maret 2022.
PCM Sinjai Utara berkolaborasi dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah se-Kecamatan Sinjai Utara. Ini untuk menyukseskan BA yang akan berlangsung Sabtu–Ahad, 5–6 Maret 2022.
BA yang mengangkat tema “Berislam dan Bermuhammadiyah Dengan Kaffah” ini diikuti langsung oleh Guru/Karyawan di bawah naungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk SD, MTs dan SMK se-Kecamatan Sinjai Utara.
Ketua Umum PCM Sinjai Utara, Basri Ali memberikan harapan bahwasanya peserta bisa mengikuti BA dengan maksimal sehingga Insya Allah bisa menghasilkan peserta yang sesuai dari orientasi ini.
Ditambahkan oleh Basri Ali, Orientasi dari BA ini yakni warga muhammadiyah bisa memiliki integritas yang kuat terhadap komitmen dengan Persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri.
BA PCM Sinjai Utara ini memiliki peserta dari 2 kalangan diantaranya AUM seperti SD, MTs, SMK dan Kampus yang belum sempat mengikuti BA sebelumnya serta PCM dan PRM se-Kecamatan Sinjai Utara yang masing-masing mengutus peserta berbeda-berbeda.
“Melihat antusias peserta mengikuti BA ini bisa meningkat untuk perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah di setiap tingkatan Pimpinan Ranting di Kabupaten Sinjai khususnya Kecamatan Sinjai Utara,” kata Basri Ali dalam wawancaranya dengan Media Khittah.
Basri Ali dalam wawancaranya memberikan harapan dengan adanya BA ini yakni “Para lepasan BA ini bisa berkiprah dimasing-masing tingkatan Pimpinan Cabang maupun Pimpinan Ranting sehingga kader bisa menjadi motor penggerak di persyarikatan di Kecamatan Sinjai Utara,” tambahnya.
Dengan adanya Peserta dari SD, MTs dan SMK, Basri Ali memberikan harapan bahwa “Bisa memantapkan hati di Persyarikatan Muhammadiyah baik secara nilai maupun organisatoris. Sesungguhnya mereka sudah mengenal Muhammadiyah tapi tidak menjadi warga Muhammadiyah yang aktif cuman mengenal secara sederhana saja,” ungkap Basri Ali.
“Semoga ini bisa berimbas secara full terhadap Kelembagaan di Muhammadiyah untuk menanamkan nilai-nilai Muhammadiyah lebih mantap lagi di lembaga mereka masing-masing,” kata Barli dalam sapaan akrabnya.
Diakhir wawancara kali ini, Barli mengeluarkan sedikit kutipan bahwasanya ketika ada kader yang sudah terikat diluar dari Muhammadiyah, jangan dipaksa untuk diikutsertakan di BA ini. Karena Barli, menurutnya menganggap memaksa kader orang untuk di BA dan tidak memberikan kontribusi yang ada di Muhammadiyah.