KHITTAH.CO, Enrekang — Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan menggelar pembukaan Sekolah Tabligh Angkatan ke-2 Zona 4 secara luring di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah (DAM) Cece, Enrekang, Sabtu, 15 November 2025.
Sebanyak 100 dai muda mengikuti kegiatan yang menjadi tahap pemantapan setelah rangkaian pembelajaran daring beberapa pekan sebelumnya.
Mudir Pesantren DAM Cece, Drs. KH. Kamaruddin Sita, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kepercayaan menjadikan pesantren sebagai tuan rumah kegiatan. Ia menilai, sekolah tabligh menjadi wadah penting bagi kader muda untuk memperkuat pemahaman dan teknik dakwah.
“Ketua Majelis Tabligh yang berlatar belakang insinyur saja dapat menjadi penggerak dakwah. Maka para santri yang hidup di lingkungan pesantren seharusnya lebih siap memperkenalkan Islam wasathiyah di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berharap para peserta tumbuh menjadi muballigh muda yang berintegritas.
Kegiatan dibuka resmi oleh Ketua Majelis Tabligh PWM Sulsel, Dr. Ir. Nurdin Mappa, M.M. Menurutnya, sesi luring merupakan puncak dari seluruh rangkaian pembelajaran. Pada tahap ini peserta tidak hanya menerima materi lanjutan, tetapi juga menjalani praktik dakwah melalui simulasi khutbah dan ceramah yang direkam sebagai bahan evaluasi.
“Kami bersyukur akhirnya dapat bertemu langsung setelah sebelumnya hanya melalui Zoom. Harapan kami, dakwah dari Sulawesi Selatan, khususnya Enrekang, dapat menjangkau skala lebih luas hingga tingkat internasional,” ujarnya.
Nurdin menambahkan, seluruh rangkaian Sekolah Tabligh nantinya akan ditutup dengan pengukuhan besar-besaran di Balai Sidang Unismuh Makassar. Sebanyak 1.000 dai muda ditargetkan menerima gelar Da’i Muda Muhammadiyah (DMM).
Program ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas dai muda sekaligus menyiapkan generasi baru yang mampu merespon tantangan dakwah di tengah perubahan sosial yang cepat.





















