Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Pemuda Negarawan Totalitas untuk Indonesia Raya

×

Pemuda Negarawan Totalitas untuk Indonesia Raya

Share this article

Oleh: Munawir Mihsan (PW. Pemuda Muhammadiyah Sulsel)

KHITTAH. CO Momentum perayaan Milad Pemuda Muhammadiyah merupakan perayaan atas kelahirannya sebagai suatu kelompok ormas kepemudaan yang saat ini,  usianya telah memasuki usia yang  ke-93 Tahun. Pada usia yang ke-93 tahun, itu menjadi penanda suatu perjalanan panjang bagi organisasi kepemudaan bernama Pemuda Muhammadiyah sebagai ormas kepemudaan yang telah berkiprah sejauh ini, mendinamisasi bangsa Indonesia khususnya para generasi (pemuda)-nya.

Gagasan Pemuda Negarawan Totalitas untuk Indonesia Raya adalah rekonstruksi pemikiran atas refleksi problematika kebangsaan yang menerjang dan menerpa terhadap jalan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Era yang membuat dunia semakin mengglobalisasi yang ditandai peristiwa-peristiwa sosial budaya dan politik kian terjalin erat. Kejadian tersebut, mengakibatkan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap suatu bangsa dan negara di belahan dunia mana pun.

Dunia tanpa batas, tanpa sekat, tanpa barrier (penghalang), dunia yang menembus ruang dan waktu, arus kemajuan teknologi dan informasi begitu deras menjadi potret kehidupan umat manusia di era kekinian. Dunia yang terdigitalisasi secara terstruktur, sistematis, dan masif menyusun dan membentuk pola perubahan psikologi kehidupan umat manusia di seluruh dunia: nilai dan kepercayaan mengalami radikalisasi.

Perubahan dahsyat ini memaksa  sudut pandang umat manusia menjadi satu framing yakni  liberal dan individualistik dalam kerangka kehidupan yang menonjolkan pragmatisme dan materialistik.

Visi umat manusia telah menjadi seragam tanpa disadari yakni visi dunia politeisme dalam kehidupan beragama. Visi materialis dalam dunia pendidikan pun menjadi potret yang tak terelakkan sebagai fenomena terhadap kehidupan umat manusia dewasa ini.

Gagasan Pemuda Negarawan  Totalitas untuk Indonesia Raya adalah reinkarnasi ruh “Nasionalis” semangat  persatuan yang menyatukan! Cerminan  para pemuda angkatan 1908, serta angkatan 1928, sebagai angkatan kepemudaan yang mencerminkan totalitas menyatukan seluruh energi dan keunggulan para pemuda era tersebut, menjadikan energi luar biasa membakar ego “keakuan” kemudian melebur menjadi “kekitaan”.

Generasi era 1908 serta 1928 merupakan orisinalitas “jati diri” dari apa yang disebut Pemuda Negarawan. Sebab, pada momentum itu lahirlah sebuah entitas yang disebut generasi pembangun dalam teori Siklus Peradabannya Ibnu Khaldun, adalah sebuah generasi penuh ketulusan,  kesederhanaan, dan membangun peradaban suatu bangsa dan negara.

Potret zaman kebangkitan nasional (1908) dan sumpah pemuda (1928) terduplikasi dalam sebuah gagasan Pemuda Negarawan Totalitas untuk Indonesia Raya yang digagas oleh Pemuda Muhammadiyah di usia yang ke 93 dalam rangka menggalakkan! Menggelorakan kembali kobaran  semangat untuk mempersatukan segenap komponen bangsa dalam balutan :

1. Persatuan yang menyatukan,!

2. Persatuan yang menguatkan,!

3. Persatuan yang menumbuhkan!

Persatuan yang Menyatukan

Paham persatuan akan keragaman suku bangsa, agama, dan ras, menjadikan bangsa Indonesia masyarakatnya tidak lagi mudah terjebak dalam absolutisme dan fanatisme yang bersifat keagamaan, kedaerahan, kesukuan, dan bahkan kepentingan politik. Pola pandang absolutisme dan fanatisme menjadi sumber malapetaka dan keterpecahan serta sumber penderitaan yang memilukan.

Persatuan yang Menguatkan

Persatuan yang menguatkan tidak hanya berarti menguatkan yang kuat, memopulerkan yang populer, mengguritakan kerajaan bisnis perseorangan maupun segelintir kelompok. Persatuan yang menguatkan justru menguatkan yang lemah, memberdayakan yang tak  berdaya, dan mengaktualisasi potensi bagi para pemudanya yang belum teraktualisasi dengan baik, sehingga kebahagiaan dan kesejahteraan segera terwujud.

Persatuan yang Menumbuhkan

Menggeloranya semangat kolektif generasinya dalam pengembangan dunia spiritualitas, dunia sains, dan dunia teknologi sebagai tools (alat) mengakselerasi sebuah peradaban yang beradab. Selain itu, menjunjung tinggi harkat martabat manusia, agar bangsa Indonesia benar- benar hadir untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan keadilan sosial abadi.

Dengan demikian, gagasan Pemuda Negarawan Totalitas untuk Indonesia Raya, sebagai tagline Pemuda Muhammadiyah saat ini. Jargon tersebut, secara kelembagaan harus mampu melembagakan nilai-nilai “Negarawan” dalam kehidupan struktur kelembagaannya! Sehingga, corak dan warna Pemuda Negarawan  menghiasi Rasa, Cipta, dan Karsa para aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah dan segenap aktivitas kelembagaan yang  menjadi embrio ketotalan secara struktural kelembagaan dalam rangka pengabdian sejati terhadap Indonesia Raya (Forever in love).

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply