KHITTAH.CO, MAKASSAR — Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan kembali mengukir capaian membanggakan. Sebanyak 208 santriwati resmi ditamatkan dalam acara penamatan angkatan ke-33 yang digelar di Lapangan Indoor Ummul Mukminin, Jl. KH. Abd Jabbar Asyiri, Biringkanaya, Makassar, Minggu, 25 Mei 2025
Acara yang diawali dengan pengajian oleh Kiai Pondok Ummul Mukminin, Drs. KH. Jalaluddin Sanusi.
Direktur Pondok, Dra. Masriwaty Malik, M.Th.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa jumlah santriwati yang ditamatkan terdiri atas 116 lulusan SMA dan 92 lulusan Madrasah Aliyah.
“Alhamdulillah, tahun ini kita menamatkan 208 santriwati. Perkembangan santriwati Ummul Mukminin terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun, baik secara akademik maupun prestasi lainnya,” ujarnya.
Masriwaty juga melaporkan bahwa sejak berdiri pada tahun ajaran 1987/1988 dengan hanya 17 santriwati, kini Ummul Mukminin telah membina 1.314 santriwati di empat jenjang pendidikan yaitu, SMP, MTs, SMA, dan MA yang seluruhnya telah terakreditasi unggul.
Prestasi membanggakan juga datang dari alumni tahun ini. Sebanyak 102 santriwati berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi ternama, baik dalam negeri maupun luar negeri, melalui berbagai jalur seleksi seperti SNBP, SPAN-PTKIN, hingga beasiswa Jababeka. Di antaranya, sejumlah santriwati diterima di Jiangsu University, Tiongkok.
“Ini bukan sekadar seremoni. Kami berharap alumni terus menjaga akhlakul karimah, nilai-nilai spiritual, serta prestasi yang telah diraih selama mondok,” imbuh Masriwaty, yang juga alumnus Pondok Hajjah Nuriyah Shobron UMS Surakarta.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel, Dr. Mahmudah, M.Hum, turut menyampaikan apresiasi kepada para santriwati yang telah resmi menjadi alumni. Ia menekankan pentingnya peran alumni dalam melanjutkan misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah-‘Aisyiyah di tengah masyarakat.
“Santriwati Ummul Mukminin bukan hanya pelajar, tapi juga calon pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Persyarikatan. Mari teruskan dakwah, baik melalui lisan, perbuatan, maupun media digital,” ungkap Mahmudah.
Ia juga menegaskan bahwa penamatan ini bukan akhir, melainkan awal perjalanan sebagai kader umat dan bangsa.
“Silaturahmi dengan pesantren dan Aisyiyah jangan pernah terputus. Terus jaga nama baik almamater,” pesannya.
Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Iqbal Najamuddin, turut hadir dan memberikan apresiasi atas pencapaian pesantren. Ia menyoroti pentingnya pendidikan karakter di tengah era yang serba cepat.
“Pendidikan karakter menjadi kunci. Kami bangga karena Ummul Mukminin tidak hanya menekankan capaian akademik, tapi juga membina penghafal Al-Qur’an. Ini adalah modal besar untuk masa depan anak-anak kita,” tuturnya.
Acara penamatan ditutup dengan prosesi pengukuhan para hafidzah serta penyerahan penghargaan bagi santriwati berprestasi.
Turut hadir dalam acara ini sejumlah tokoh dan tamu undangan, antara lain Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Rektor IPI Aisyiyah Sulsel Dr. Nurhayati Azis, Kepala Kemenag Kota Makassar Irman, Anggota DPRD Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso, mitra perbankan syariah, serta para orang tua santriwati.
Dengan dukungan seluruh elemen pondok, dari pimpinan, guru, hingga orang tua santriwati, Ponpes Ummul Mukminin terus berkomitmen menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mencetak generasi berkarakter dan berakhlak mulia.