Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Pendidikan Holistik, Fokus Program Pendidikan Muhammadiyah

×

Pendidikan Holistik, Fokus Program Pendidikan Muhammadiyah

Share this article
Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, R Alpha Amirrachman (sumber foto: ibtimes)

KHITTAH.CO, Tegal- Muhammadiyah sedang menggalakkan program baru dalam bidang pendidikan. Sebagai organisasi amar makruf nahi munkar, Persyarikatan ini mewujudkan sistem pendidikan holistik.

Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, R Alpha Amirrachman menjelaskan, pendidikan holistik adalah pendidikan interaktif yang memadukan antara intelektualitas dan profesionalitas Islami secara integratif.

Kata Alpha, integrasi tersebut menyasar tiga aspek, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik. “Tak hanya mengasah aspek instrumental duniawi melulu, pendidikan holistik juga mengakomodasi internalisasi nilai-nilai luhur Islam berorientasi akhirat.” kata dia.

Dengan begitu, lanjut Alpha, misi Muhammadiyah untuk mencerdaskan bangsa dan mewujudkan masyarakat Islam sebenar-benarnya dapat terealisasi.

“Inilah pendidikan holistik yang dimaksud,” jelas Alpha dalam pengajian bulanan “Hari Bermuhammadiyah” di Kampus STIKESMu Kab. Tegal, Ahad, 07 Agustus 2022.

Pendidikan Holistik pun menurut Alpha senada dengan tujuan pembangunan nasional (nation building). Lulusan lembaga pendidikan Muhammadiyah akan menjadi aktor yang membawa solusi bagi permasalahan bangsa.

Konsep pendidikan yang berupa pendidikan ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah ini sebenarnya sudah dimulai oleh Kiai Ahmad Dahlan.

Meski demikian, menurut Alpha konsep pendidikan seperti ini masih memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah keniscayaan Amal Usaha Pendidikan Muhammadiyah untuk menyediakan pengajar profesional dan berkualitas.

Kata Alpha, pengajar tersebut harus mampu mengejawantahkan prorgam pendidikan ini. Hal tersebut tak lain adalah untuk memberi distingsi antara sekolah Muhammadiyah dan sekolah non-Muhammadiyah.

“Pendidikan di Muhammadiyah harus ada added value, harus mempunyai nilai lebih,” tegasnya.

Nilai lebih yang dia maksud itu yakni, pertama, melekat dengan nilai-nilai Islam. Kedua, memiliki ruang yang sangat luas untuk berinovasi dan berkreasi dan tidak dikekang dengan peraturan yang rumit.

Nilai ketiga, memiliki jejaring ikatan Ukhuwah Islamiyah yang kuat. Nilai keempat, terdapat ekstrakurikuler yang melatih dan menguatkan mental dan rasa percaya diri, dan nilai kelima, memasukkan program “Tahfidzul Qur’an” dalam kurikulum.

Dengan penerapan nilai-nilia tersebut, kata Alpha, pendidikan Muhammadiyah akan lebih bernilai dan lebih menunjukkan dampak yang efektif sesuai tujuan mulianya.

sumber: https://muhammadiyah.or.id/majukan-pendidikan-muhammadiyah-majelis-dikdasmen-garap-program-baru-bernama-pendidikan-holistik/

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply