KHITTAH.CO, Pendidikan vokasi menjamin keahlian untuk masa depan, tidak hanya isi kepala yang penuh dengan teori tapi gagap dipraktikkan. Itulah alasan, di negara maju, perguruan tinggi vokasi lebih diminati dibanding kampus akademik.
Di China, yang kini menjadi negara dengan teknologi termaju, 56% persen perguruan tingginya merupakan pendidikan vokasi. Di Jerman malah 60%. Itulah sebab anak muda di sana lebih maju dalam hal inovasi dan keahlian profesional.
Sementara itu, di Indonesia, persentasenya hanya 16%. Khalayak juga belum paham dan tidak familiar dengan pendidikan vokasi.
Padahal, pendidikan vokasi memastikan keahlian bagi mahasiswanya, bukan hanya menjanjikan. Hal itu karena pendidikan vokasi lebih mengutamakan praktik.
Meski demikian, belakangan ini, Pemerintah serius untuk menggenjot pendidikan vokasi. Itu karena kesadaran bahwa masa depan cerah anak bangsa, peluangnya lebih besar dengan pendidikan vokasi.
Kampus Pendidikan Vokasi Terbaik
Di Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar, misalnya. Untuk menjamin keahlian dan keterampilan, 70% perkuliahan di PoltekMu adalah praktik. Mahasiswa hanya kuliah dalam kelas sampai di semester dua. Itu pun, kebanyakan praktik di laboratorium.
Sebagai penyedia jurusan vokasi, Mahasiswa PoltekMu Makassar sejak semester tiga sudah melakukan praktik klinik di sejumlah fasilitas kesehatan. Semester selanjutnya, mahasiswa PoltekMu Makassar kembali melakukan praktik klinik di fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Sulawesi Selatan.
Terakhir, mahasiswa PoltekMu Makassar melakukan praktik klinik di sejumlah rumah sakit terbaik di Jawa dan Kalimantan, seperti di RSPAD Gatot Subroto, RSPAL dr. Ramelan, dan RSUD Inche Abdoel Moies. Rumah sakit elite paripurna lainnya pun demikian.
PoltekMu merupakan gabungan dari Akademi Teknik Radiognostik dan Radioterapi (ATRO), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL), Akademi Teknik Elektromedik (ATEM), dan Akademi Analis Kesehatan (Anakes) Muhammadiyah Makassar.
sejak era 90-an, seluruh akademi milik Persyarikatan Muhammadiyah itu dikenal sebagai penghasil tenaga kesehatan profesional.
Alumninya Jadi Rebutan
Karena memastikan keahlian, alumni PoltekMu menjadi rebutan. Terlebih, PoltekMu menyediakan program studi antinganggur, seperti D3 Teknik Laboratorium Medis (TLM), D3 Sanitasi, D3 Teknologi Elektro Medis (TEM), Sarjana Rekayasa Elektro Medis (REM), dan Sarjana Terapan Teknik Laboratorium Medis (TLM).
Tidak sampai tiga bulan pascayudisium, alumni D3 TLM sudah diterima di sejumlah klinik dan layanan kesehatan. Alumni D4 TLM pun demikian, bahkan karena sarjana terapan, mereka lebih mantap lagi.
Dengan program Satu Desa Satu Sanitarian, Alumni D3 Sanitasi PoltekMu juga tidak ada yang menganggur, terlebih karena memang kuota Sanitarian selalu tidak terpenuhi di setiap perekrutan.
Alumni D3 TEM dan Sarjana Terapan REM juga merupakan rebutan industri alat kesehatan. Perusahaan kalibrasi dan produsen alat kesehatan dipenuhi oleh alumni PoltekMu Makassar. Tidak hanya itu, layanan dan balai kesehatan juga diisi oleh mahasiswa Elektro Medis PoltekMu Makassar.
PoltekMu Makassar juga merupakan satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Indonesia Timur yang mengelola program studi D3 Radiologi. Tidak mengherankan, jika sebagian besar rumah sakit di negeri ini, tenaga radiografernya adalah alumni PoltekMu Makassar.
Sudah saatnya, masa depan bangsa menjadi cemerlang dengan dan oleh perguruan tinggi vokasi. Bukan zamannya lagi menjadi sarjana yang hanya pandai berteori tapi gagap aksi dan tidak ahli.
Mari memastikan masa depan cemerlang dengan pendidikan vokasi! Dengan keunggulannya, PoltekMu Makassar siap memberi bukti!