Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Penerbit Subaltern Gelar Launching dan Bedah Buku Karya Fajlurrahman Jurdi

×

Penerbit Subaltern Gelar Launching dan Bedah Buku Karya Fajlurrahman Jurdi

Share this article

KHITTAH.CO – Penerbit Subaltern menggelar Launching dan Bedah Buku Pertautan 3 Hati di Kedai Ayah UQ, jalan Boulevard Makassar pada Sabtu (21/08/2021). Buku yang termasuk kategori novel ini merupakan karya Fajlurrahman Jurdi, Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Sesi Bedah Buku menghadirkan Aslan Abidin (Rektor Institute Sastra Makassar) dan Wawan Mattaliu (Sastrawan) sebagai pembicara. Adapun peserta lainnya berasal dari kalangan masyarakat umum, akademisi, dan mahasiswa terutama yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Novel Pertautan 3 Hati ini mengisahkan tentang kehidupan intelektual dan asmara dalam kampus yang mengambil latar di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Adapun tokoh utamanya terdiri dari 2 mahasiswa dan 1 dosen.

Aslan Abidin mengapresiasi berbagai subtansi yang dituangkan dalam novel tersebut. Menurutnya banyak fenomena di kampus yang bisa dituliskan. Termasuk di dalam Novel Pertautan 3 Hati yang memuat 2 hal, yakni puber intelektual dan puber asmara dimana tiga tokohnya saling jatuh cinta karena kecerdasan. Di samping itu, Aslan juga banyak menyoroti kemampuan mahasiswa masa kini dalam membuat perubahan.

“Buku seperti ini penting dibaca mahasiswa. Supaya mahasiswa tertarik untuk cerdas dan bagaimana mahasiswa mampu melakukan perubahan, mulai dari hal-hal kecil. Buku ini juga banyak memperkenalkan tokoh-tokoh intelektual. Substansinya cukup menarik. Ada heroisme intelektual. Kita juga bisa tetap gunakan istilah puber intelektual yang mestinya puber pertama kita di kampus adalah puber intelektual,” jelasnya.

Selanjutnya Wawan Mattaliu menarik kesimpulan dari sudut pandang penulis. Dia mengatakan bahwa inti dari novel tersebut menyinggung terkait oligarki yang pastinya tidak lepas dari realitas kehidupan sehari-hari.

“Buku ini bagi saya adalah pernyataan perlawanan terhadap realitas hari ini ketika oligarki mengambil alih negara kita. Hanya kebetulan ditulis secara cerdas menggunakan perangkat asmara dan sebagainya oleh tiga tokoh. Intinya adalah bagaimana harapan kita ke depan terhadap oligarki karena kita pasti akan terus berhadapan, tidak bisa tidak. Itu realitas,” ujarnya.

Terakhir, Fajlurrahman Jurdi menyampaikan terima kasihnya kepada Penerbit Subaltern dan semua yang telah berpartisipasi dalam kegiatan. Dengan berbagai kritik dan saran yang disampaikan, Fajlur berharap ke depan dirinya dapat terus menghasilkan tulisan yang bermanfaat.

“Awalnya buku ini tidak serius ditulis, hanya untuk mengisi waktu luang. Tapi saya tetap bersyukur bisa sampai tahap ini. Awalnya cuma dari facebook, saya lihat ini mendapat komentar positif sehingga itu memberi saya energi untuk menyelesaikannya. Awalnya saya berharap diwajibkan untuk maba Fakultas Hukum supaya mereka menyadari bahwa arsitek bangunan Fakultas Hukum dari dulu sampai sekarang mengalami perubahan dan mereka terisnpirasi untuk membaca buku,” pungkasnya di akhir diskusi.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply