KHITTAH.Co, MAKASSAR – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unismuh Makassar kembali menggelar pengajian bulanan yang kali ini diisi oleh Prof Arifuddin Ahmad, yang juga adalah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Pengajian yang berlangsung di aula Fisipol, Senin, 27 Mei 2024 ini dihadiri oleh Dekan Fisipol Dr Ihyani Malik, Wakil Dekan I Dr Andi Luhur Prianto, Wakil Dekan IV Dr M Amin Umar, PLT Wakil Dekan III Dr Nur Wahid, ketua serta sekretaris prodi, dosen, karyawan beserta Fikom.
Dalam pengajiannya, Prof Arifuddin menguraikan kepemimpinan Rasulullah SAW mulai di Mekkah sampai di Madinah.
Menurutnya, Rasulullah SAW tidak hanya menjalankan tugas sebagai Nabi dan Rasul, tetapi juga sebagai Khalifah.
“Rasulullah SAW dalam tugas ke khalifahannya banyak menemui tantangan, tetapi beliau menghadapi dengan lapang dada sehingga tantangan yang ada bisa teratasi dengan baik,” ujar Prof Arifuddin.
Prof Arifuddin juga menjelaskan bahwa kepemimpinan Rasulullah SAW harus dijadikan teladan bagi pemimpin masa kini. Beliau mampu mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar sehingga umat Islam memiliki kekuatan dalam membangun peradaban.
Prof Arifuddin menekankan pentingnya menghindari sifat cinta dunia dan takut mati bagi seorang pemimpin.
“Tidak boleh serakah dan menghalalkan segala cara seperti sebagian para elit bangsa kita yang berani merusak tatanan kehidupan demokrasi yang sama kita cintai,” jelas Prof Arifuddin.
Beliau juga menambahkan bahwa bangsa Indonesia tidak akan maju jika dikelola dengan keserakahan segelintir orang, melainkan harus berdasarkan konstitusi negara.
Pengajian bulanan Fisipol Unismuh Makassar biasanya diisi oleh Dr KH Abbas Baco Miro dengan materi ketarjihan. Namun, karena beliau sedang dalam pemulihan kesehatan, pengajian bulan ini diisi oleh Prof Arifuddin Ahmad.
Wakil Dekan IV, Dr M Amin Umar yang memandu pengajian ini berharap pengajian bulanan ini dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan para dosen dan karyawan Fisipol.
“Pengajian ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling mengingatkan dan mempererat silaturahmi antar sesama,” ujarnya
Dikatakan, berkhidmat di amal usaha Muhammadiyah adalah amanah yang harus dijaga dan ditunaikan dengan baik berdasarkan aturan yang baik.
” Berhidmat di AUM harus dengan ketulusan dan keikhlasan agar bernilai ibadah dan mendatangkan berkah dalam kehidupan,”tutup Amin Umar.