KHITTAH.CO, ARAB SAUDI – Di penghujung tahun 2024, telah berlangsung penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Yayasan ‘Allimni Al-Arabiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dalam rangkaian perayaan tahunan Yayasan Had yang merupakan pembina Yayasan ‘Allimni Al-Arabiyah. Pertemuan tersebut digelar pada Selasa, 31 Desember 2024, di Kantor Yayasan Haad Gedung 25, Sakwir Al Yasmin, Anas Ibnu Malik, Riyadh – Arab Saudi.
Perayaan tahunan Yayasan ‘Allimni Al-Arabiyah tersebut diselenggarakan atas pencapaian prestasi yang luar biasa selama 5 tahun terakhir, dalam pengembangan program strategis pembelajaran bahasa Arab berbasis digital.
Selain Persyarikatan Muhammadiyah, terdapat dua organisasi besar lainnya yang melakukan MoU dengan Allimni Al-Arabiyah yaitu Al-Arabiyah Lil Jami’ dan Syarikah Al Khairi Ta’allam.
MoU ini ditandatangani oleh CEO Yayasan ‘Allimni Al-Arabiyah, Syeikh Amin Bakhit Al-Zahrani, dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd. Penandatanganan turut disaksikan oleh pimpinan Yayasan Allimni Al-Arabiyah, yakni Syeikh Basil Al-Dobai, Syeikh Umar Al-Wuhaibi, dan Syeikh Abdurrahman Al-Sarami beserta tamu undangan dari berbagai kalangan.
Dari pihak Unismuh Makassar, turut hadir Wakil Rektor I Dr. Burhanuddin, M.Si dan jajaran Pimpinan Ma’had Al Birr Unismuh yakni, K.H. Lukman Abd. Shamad, Lc., M.Pd., Dr. Muhammad Ali Bakri, M.Pd., dan Anshar, Lc., M.A. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Riyadh, Meugah Suriyan.
Komitmen Muhammadiyah dalam Pengembangan Pendidikan
Dalam sambutannya, Prof Irwan Akib menyampaikan rasa syukur dan penghormatan atas kepercayaan Yayasan ‘Allimni Al-Arabiyah untuk menjalin kerjasama dengan Muhammadiyah. Program ini, menurutnya, sangat strategis dan inovatif dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab berbasis blended learning dan Learning Management System (LMS).
Irwan Akib berharap, kolaborasi ini dapat meningkatkan mutu akademik di 21 Ma’had Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) di Indonesia, termasuk Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar sebagai pilot project. Kerjasama ini menjadi langkah strategis bagi Muhammadiyah, khususnya Unismuh Makassar, dalam membangun sinergi kelembagaan dengan lembaga pendidikan dan perguruan tinggi internasional di Timur Tengah.
Wakil Rektor 1 Unismuh Makassar, Dr. Burhanuddin, menyebut bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari road map pengembangan Unismuh 2024-2028, yakni menuju universitas riset dan bereputasi internasional.
Sementara itu, CEO Yayasan ‘Allimni Al-Arabiyah, Syeikh Amin Bakhit Al-Zahrani, memberikan apresiasi atas kesediaan Muhammadiyah dan Unismuh Makassar berbagi pengalaman dalam pengembangan 163 PTMA di Indonesia. Ia berharap MoU ini dapat membuka jalan bagi PTMA lainnya untuk mengadopsi program serupa, guna menjangkau lebih banyak mahasiswa di masa mendatang.
Keunggulan Program Kerjasama
Wakil Direktur Ma’had Al-Birr, Dr. Muhammad Ali Bakri, menjelaskan bahwa program ini menawarkan solusi terbaik di era digital dengan berbagai keunggulan.
Pertama, adanya pengajar profesional. “Alhamdulillah, program ini didukung oleh pengajar dari perguruan tinggi ternama di Timur Tengah,” ungkap Ali Bakri.
Kedua, kurikulum unggulan. Ali Bakri menyebut, kurikulum itu menggunakan kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik, yang telah banyak digunakan di pesantren dan PTMA di Indonesia. Ketiga, metodologi modern yang efektif, menyenangkan, dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa.
Keempat, akses digital, dengan memanfaatkan aplikasi pembelajaran berbasis LMS yang dapat diakses kapan saja. Kelima, dengan integrasi digital, yakni terhubung dengan berbagai media pembelajaran digital.
Langkah Lanjutan Kerjasama
Anshar, Lc., M.A., selaku koordinator pengembangan program ini, menyampaikan bahwa tindak lanjut dari MoU ini akan diwujudkan dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA). Fokus utama adalah pengembangan di Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar pada tahun pertama sebagai pilot project.
Keberhasilan di Ma’had Al-Birr akan menjadi acuan bagi Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk memperluas implementasi program ini ke PTMA lainnya di Indonesia.
Melalui kerjasama ini, Unismuh Makassar optimis dapat mengukuhkan visinya dalam pengembangan pendidikan berbasis internasional, khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab.