KHITTAH.CO, Rampi, Luwu Utara – Rombongan Tim Supervisi Unismuh Makassar menapaki jalan berlumpur. Debu beterbangan diiringi deru mesin motor yang mendaki tanjakan curam. Perjalanan dari Rampi, sebuah kecamatan terpencil di Luwu Utara, menuju Masamba, bukanlah hal mudah.
Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Dr. Mawardi Pewangi, bersama Tim Lembaga Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al – Islam Kemuhammadiyahan (LP3AIK) Unismuh, tengah dalam misi mulia, supervisi terhadap mahasiswa yang mengikuti program mubalig hijrah di Rampi.
Jarak 86 kilometer yang memisahkan Rampi dan Masamba terasa bagaikan rintangan tanpa akhir. Jalanan yang rusak parah, penuh kubangan dan lumpur, membuat mereka lebih sering turun dari motor dan berjalan kaki.
Medan terjal dan licin tak jarang membuat mereka tergelincir. Debu dan lumpur menyelimuti pakaian dan wajah mereka. Namun, semangat mereka tak pernah padam. Tekad untuk mengantarkan dakwah dan pendidikan ke pelosok negeri menjadi kekuatan pendorong mereka.
Sejak Indonesia merdeka, 76 tahun telah berlalu, namun akses jalan ke Rampi masih tertinggal. Dulu, Rampi termasuk wilayah Kabupaten Luwu dengan Palopo sebagai ibu kotanya. Sejak pemekaran Luwu Utara pada tahun 1999, Rampi menjadi bagian dari kabupaten baru tersebut.
Namun, kondisi jalan tak menunjukkan perubahan berarti. Butuh waktu sekitar 6 jam untuk menempuh perjalanan dari Rampi ke Masamba menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi khusus untuk medan ekstrem.
Meskipun perjalanan penuh rintangan, Tim Supervisi Unismuh tak gentar. Mereka terus melaju, menembus belantara dan mendaki perbukitan, demi mengantarkan misi mulia mereka. Di balik kelelahan fisik, terpancar semangat dan dedikasi mereka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyebarkan cahaya Islam di pelosok negeri.
Ketua Panitia Mubalig Hijrah Dr Ferdinan, yang juga turut mendampingi Wakil Rektor IV Unismuh ke Rampi, menyebutkan bahwa mereka berada di Rampi, Senin – Rabu, 1-3 April 2024.
Muballig Hijrah Unismuh Makassar merupakan salah satu program unggulan Unismuh Makassar. Program ini bertujuan untuk memperkuat syiar Islam dan mencerdaskan masyarakat di daerah terpencil.
Total jumlah peserta sebanyak 850 orang. Sebanyak 150 mahasiswa mendapatkan penugasan khusus ke daerah yang telah ditetapkan, termasuk ke Kecamatan Rampi.
Ferdinan menambahkan, selain kegiatan Muballigh Hijrah, pihaknya juga telah menginisiasi pendirian Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Rampi.
“Alhamdulillah telah diadakan musyawarah untuk pendirian Cabang Muhammadiyah Kecamatan Rampi dan pendirian Amal Usaha Pendidikan di lahan kurang lebih 4 hektar, yang merupakan hibah tokoh masyarakat yg ada di Rampi,” ungkap Ferdinan, saat dihubungi Kamis, 4 April 2024.
Amal usaha yang akan didirikan di Rampi yakni Pesantren dan Markas Tahfidz.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Waki Ketua PDM Luwu Utara sekaligus Koordinator LPCRPM PDM Untung Sudardi, S.Ag., M.Pd.I
Melalui program mubalig hijrah dan dedikasi para relawan, secercah harapan mulai terlihat di Rampi. Cahaya ilmu dan dakwah perlahan-lahan menembus pelosok negeri, membawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakat setempat.