Khittah.co, Makassar — Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) resmi memulai kolaborasi penelitian internasional sebagai bagian dari penguatan kerja sama akademik lintas negara.
Rapat persiapan kolaborasi tersebut dihelat pada Selasa, 27 Mei 2025 via daring. Rapat tersebut bertujuan melakukan persamaan persepsi dengan pasangan peneliti di Malaysia, serta penentuan metode pengambilan data.
Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) pada Februari 2025 yang menegaskan komitmen kedua institusi dalam memperluas kontribusi ilmiah di tingkat regional Asia Tenggara.
Tiga topik strategis menjadi fokus utama dalam kerja sama ini. Di bidang ekonomi, penelitian akan mengkaji perbandingan laporan keberlanjutan perusahaan di Indonesia dan Malaysia. Studi ini dipimpin oleh Dr. Ismail Badollahi dari Unismuh, berkolaborasi dengan Prof. Madya Dr. Fadillah Binti Ismail dari UTHM, dan menyoroti aspek transparansi dan akuntabilitas dalam praktik bisnis berkelanjutan di kedua negara.
Sementara itu, pada sektor pertanian, riset mengenai transformasi struktur dan pola adaptasi tenaga kerja akibat modernisasi digarap oleh Prof. Dr. Ir. Ratnawati Tahir dari Unismuh bersama Dr. Noraini binti Ruslan dari UTHM. Penelitian ini bertujuan menelaah bagaimana modernisasi berdampak pada dinamika ketenagakerjaan di sektor agrikultur, khususnya dalam konteks perubahan sosial dan ekonomi pedesaan.
Di bidang pariwisata, kolaborasi kedua kampus ini turut menyoroti tren pariwisata halal. Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Wiwik Laela Mukromin dari Unismuh dan Prof. Madya Dr. Kamilah Binti Ahmad dari Johor Business School–UTHM, memetakan preferensi wisatawan terhadap destinasi halal serta implikasinya bagi pengembangan industri wisata berbasis nilai-nilai syariah di Indonesia dan Malaysia.
Seluruh proyek ini dilaksanakan di bawah koordinasi Institut Transformasi Sosial dan Pembangunan Wilayah (TRANSFORM) UTHM, dengan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M), serta Lembaga Pengembangan Bahasa, Kerja Sama dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh Makassar.
Selain menghasilkan luaran penelitian bersama, kerja sama ini juga mencakup pertukaran tenaga ahli, penyusunan jurnal dan buku ilmiah bersama, serta pengujian instrumen yang akan dipresentasikan dalam forum akademik PANRITA Sesi 10.
Prof. Agustan Syamsuddin, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program ini, menegaskan pentingnya koordinasi lintas institusi dalam memastikan kualitas dan keberlanjutan kerja sama. Ia menyebut bahwa langkah ini tidak hanya memperkuat jejaring akademik kedua universitas, tetapi juga memperkaya khazanah keilmuan di kawasan Asia Tenggara dengan hasil-hasil riset yang aplikatif dan berdampak luas.