Khittah.co, Makassar – Perkembangan teknologi digital dalam dunia pendidikan menjadi salah satu perhatian utama Physical Society of Indonesia (PSI) dalam rangkaian Webinar Fisika Indonesia. Pada Kamis, 22 Mei 2025, PSI menyelenggarakan seri ke-13 webinar bertajuk “Asesmen Fisika Berbasis Digital pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0”, menghadirkan Prof. Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sebagai narasumber utama.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr. Dewi Hikmah Marisda, M.Pd., ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan fisika di seluruh Indonesia.
Dalam sambutan pembuka, Wakil Ketua PSI Pusat, Prof. Ariadne Juwono, Ph.D., menyampaikan apresiasi kepada Prof. Nurlina atas kesediaannya berbagi pemikiran dan pengalaman.
“Topik yang dibawakan sangat relevan dengan perkembangan era digital serta Revolusi Industri 4.0. Materi ini akan menjadi bekal berharga bagi kita semua, khususnya para fisikawan, untuk memahami lebih jauh tentang asesmen fisika berbasis digital,” ujar Ariadne, yang merupakan Guru Besar dari Universitas Indonesia.
Ia juga menyampaikan salam hangat dari Ketua PSI Pusat, Prof. Wahyu Sigit Utomo, yang berhalangan hadir.
Dalam paparannya, Prof. Nurlina menguraikan transformasi asesmen pembelajaran fisika dari yang konvensional menuju sistem digital. Ia menyoroti pentingnya penggunaan platform seperti Kahoot untuk meningkatkan minat belajar dan keterlibatan mahasiswa.
“Asesmen digital memberikan umpan balik instan dan mampu memfasilitasi penyesuaian pembelajaran secara langsung,” jelasnya.
Paparan Prof. Nurlina juga memperlihatkan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa penggunaan asesmen berbasis Kahoot meningkatkan motivasi belajar mahasiswa secara signifikan. Melalui pendekatan design-based research, ia mengembangkan perangkat asesmen digital yang mencakup soal pilihan ganda, benar-salah, dan kuis interaktif.
Tidak hanya itu, Prof. Nurlina juga menyampaikan analisis kebutuhan asesmen digital di berbagai kampus, menunjukkan bahwa adopsi model pembelajaran blended dan penyediaan bahan ajar digital terus meningkat, meski minat terhadap mata kuliah fisika dasar masih menjadi tantangan tersendiri.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana komunitas fisika di Indonesia mulai beradaptasi dengan lanskap baru pendidikan, menjawab tantangan era Industri 4.0 dan Society 5.0. Webinar ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang antusias, mencerminkan tingginya minat peserta terhadap integrasi teknologi dalam asesmen pembelajaran fisika.