Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Pos Pelayanan Muhammadiyah di Cianjur, Salurkan Bantuan Logistik Hingga Dirikan Sekolah Darurat

×

Pos Pelayanan Muhammadiyah di Cianjur, Salurkan Bantuan Logistik Hingga Dirikan Sekolah Darurat

Share this article

KHITTAH.CO, Cianjur- Muhammadiyah perluas cakupan layanan untuk penyintas gempa di Cianjur. Pos pelayanan (posyan) Muhammadiyah secara resmi dibuka di 5 lokasi terpisah pada Selasa, 29 November 2022. Masing- masing lokasi akan di dampingi oleh MDMC selama 3 bulan.

Indrayanto selaku Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan bahwa 5 pos difokuskan pada 6 layanan warga.

“Kami akan fokus pada layanan kesehatan, hunian, air dan sanitasi, logistik makanan dan non makanan, dukungan psikososial serta pendidikan darurat,” kata Indrayanto.

Adapun 5 lokasi posyan Muhammadiyah itu adalah posyan 1, berlokasi di Ciherang, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur.

Posyan ini akan dijalankan oleh MDMC Jawa Barat dengan tim pendamping psikososial dari Uhamka, Jakarta.

Posyan 2, berlokasi di Cariu, Desa Mangunkerta, dan Kecamatan Cugenang yang dijalankan oleh MDMC Jawa Timur. Adapun pendamping psikososial berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kemudian, Posyan 3 berlokasi di Kampung Tipar Kaler, Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur yang dijalankan oleh MDMC Jawa Barat dengan kegiatan tim pendampingan psikososial dari MDMC Lampung. 

Posyan 4 berlokasi di Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang yang dijalankan oleh MDMC Jawa Tengah dengan tim pendamping psikososial dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Terakhir, Posyan 5 berlokasi di Kampung Cieundeur, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang yang dijalankan oleh MDMC DIY dengan tim pendampingan psikososial dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Pada kesempatan itu, Indrayanto mengungkapkan bahwa untuk menjalankan 5 posyan terdapat 175 personil yang telah ditempatkan di lokasi. Mereka berasal dari berbagai daerah, yaitu, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

“Para relawan akan ditempatkan secara bergantian, di rolling,” ungkap Indrayanto.

Dirikan Sekolah Darurat

Para relawan Muhammadiyah Posyan 1 Ciherang mendirikan sekolah darurat untuk anak-anak penyintas gempa.

Ade Irvan Nugraha selaku Sekretaris MDMC Jawa Barat mengatakan bahwa sekolah itu didirikan di lahan pertanian milik warga.

“Sekolah darurat ini menggantikan SD Negeri yang rusak, menggunakan lahan sayuran milik warga,” katanya.

Dalam kegiatan itu, Ade Irvan Nugraha menambahkan bahwa setelah negosiasi dengan pemilik lahan disepakati akan ada ganti biaya tanaman sebesar 2 juta Rupiah. “Ini bayar ganti untung untuk tanamannya,” tutur dia.

Ia menuturkan bahwa Sekolah darurat ini nantinya akan dijalankan secara kolaborasi antara relawan Muhammadiyah dan guru-guru setempat. “Nanti diusahakan dari UMMI (Universitas Muhammadiyah Sukabumi),” ungkap Ade.

Di sisi lain, Ridwansah selaku Ketua Posyan Ciherang melaporkan bahwa Kamis, 1 Desember 2022, sebanyak 3 tenda sudah didirikan untuk sekolah darurat.

“Nantinya akan digunakan untuk pendidikan sebanyak 381 anak-anak kampung Ciherang Rawajaya,” jelas Ridwansah.

Ia menambahkan bahwa sekolah darurat didirikan untuk membantu anak-anak penyintas gempa di Kampung Ciherang Rawajaya.

“Mereka dapat kembali sekolah, sehingga meringankan beban psikologis akibat gempa. Selanjutnya, diharapkan agar anak terbiasa kembali menjalani aktivitas tanpa merasa takut atau cemas,” tutup Ridwansah.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply