Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBeritaPendidikanTokoh

Potret Seorang Guru SMA Muhammadiyah Pinrang, Perlakukan Siswa Layaknya Anak Kandung

×

Potret Seorang Guru SMA Muhammadiyah Pinrang, Perlakukan Siswa Layaknya Anak Kandung

Share this article
Ani Sella, S. Pd. (Ist)

KHITTAH.CO, PINRANG– Menjadi seorang guru adalah profesi yang sangat luar biasa, karena bisa bermanfaat bagi banyak orang, memberi ilmu dan mendidik anak bangsa menjadi generasi yang lebih baik dan berakhlak mulia.

Demikianlah prinsip seorang Guru SMA Muhammadiyah Pinrang, Ani Sella, S.Pd, saat ditemui di Pinrang pada pekan pertama Januari 2021.

Dijelaskan, di masa Covid-19 ini, tantangan yang dihadapi cukup rumit karena harus mengajar dan melakukan transper pengetahuan lewat jaringan online.

Kenyataan di daerah selain masalah jaringan, kondisi ekonomi orang tua siswa juga beragam sehingga tetap ada siswa yang agak susah memenuhi sarana dan prasarana pembelajaran terutama alat komunikasi HP android dan sejenisnya.

Walau demikian, wanita kelahiran Tarakan 5 September 1992, tetap semangat dan tidak jadi penghambat untuk mengajar dan memberikan ilmu kepada siswanya meski pembelajaran tetap dilakukan via daring berdasarkan silabus dan tema materi.

Alumni Pendidikan Bahasa Inggeris FKIP Universitas Borneo Tarakan ini mengakui, cukup banyak pengalaman didapatkan selama mengajar, baik itu suka maupun duka terutama dalam hal memahami karakter siswa yang juga beragam pola dan tingkah lakunya.

Bendahara Umum PC IMM Pinrang ini
mengahadapi siswa yang nakal dan sulit diatur dengan selalu memahami karakter anak tersebut dan mengedepankan pendekatan individu.

“Dalam hidup ini pasti banyak menghadapi tantangan hidup baik suka dan duka, tetapi harus tegar menghadapinya dan menanggap siswa-siswa itu sebagai anak kandung,” tandasnya.

Sella panggilan akrab ibu Guru ini menjalani kehidupan sebagai seorang pendidik untuk bertahan hidup. “Masa kecil sebernarnya guru bukanlah cita-cita dan impian yang didambakan, namun itu adalah takdir sekaligus rezeki yang diberikan oleh Allah SWT,” katanya.

“Hidup di dunia ini bukanlah kehidupan kekal selamanya, ilmu tidaklah dibawa sampai diakhirat tetapi dengan amal kebaikan, berbagi ilmu dan pengalaman, mendapatkan amal kebaikan dan amal saleh,” ujar Sella yang memulai profesi guru sejak 2009.

Laporan: Andi Yusril Reza Fahrezy

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply