Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

PP Pemuda Muhammadiyah Beberkan Progres pada Pleno Tanwir Muhammadiyah di Kupang

×

PP Pemuda Muhammadiyah Beberkan Progres pada Pleno Tanwir Muhammadiyah di Kupang

Share this article
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawallah saat Lpj pada Pleno Tanwir Muhammadiyah di Kupang. (Ist.)

KHITTAH.CO, KUPANG – Dalam forum Pleno Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyampaikan laporan pertanggungjawaban terkait progres organisasi selama masa kepemimpinan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, memaparkan langkah strategis organisasi, termasuk pelaksanaan Tanwir Pemuda Muhammadiyah sebelumnya di Jakarta.

Dzulfikar menekankan pentingnya penerjemahan Empat Pilar Pemuda Negarawan sebagai landasan gerakan Pemuda Muhammadiyah.

Pertama, Islam Berkemajuan. Bagi Fikar, sapaan akrabnya, Pemuda Muhammadiyah mesti memberikan solusi atas segala persoalan, dan membawa kebermanfaatan bagi umat manusia.

Pilar itu, menjadi dasar Pemuda Muhammadiyah dalam mengambil langkah dan kebijakan lembaga.

Kedua, Keilmuan. Fikar menekankan pentingnya kader Pemuda Muhammadiyah untuk selalu merasa haus ilmu pengetahuan. Dengan begitu, selalu ada motivasi untuk terus belajar, dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.

Keilmuan, menurut Fikar, adalah modal utama Pemuda Muhammadiyah bersaing dan memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang.

Ketiga, Sosial dan Ekonomi. Fikar menyebut Pemuda Muhammadiyah kini tengah mengajarkan kader untuk mandiri, kuat secara ekonomi, dan mampu menyelesaikan urusan.

Pilar ketiga ini bertujuan menciptakan pemuda yang berdaya dan tidak bergantung kepada pihak lain dalam menjalankan aktivitas dan agenda kerja.

Keempat, Politik Kebangsaan. Dia menekankan pentingnya kader Pemuda Muhammadiyah untuk aktif dalam suksesi pemilu. Berperan strategis dalam dinamika kebangsaan.

Catatannya, kata Fikar, kader Pemuda Muhammadiyah memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kejujuran, serta kemaslahatan bangsa.

Ditengah-tengah pelaporan, Fikar menyampaikan permohonan maaf kepada PP Muhammadiyah, khususnya kepada Anwar Abbas terkait perbedaan pandangan dalam kontestasi politik Pilpres Februari lalu.

Menurut Fikar, perbedaan pandangan, termasuk dalam dinamika politik, adalah hal wajar dalam diskursus demokrasi. Yang penting, kata dia, perbedaan pandangan itu berlandaskan pada semangat merawat kebangsaan dan tetap merawat ukhuwah Islamiyah.

Sebagai pengingat, Dzulfikar menyampaikan kaidah penting dalam Islam tentang asal hukum muamalah. “Hukum asal muamalah adalah mubah (boleh), kecuali ada dalil yang melarangnya,” ujar Fikar.

Kaidah itu, kata dia, bersandar pada firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 29. “Dialah yang menciptakan untuk kalian semua yang ada di bumi” dan Sabda Rasulullah SAW “Apa yang Allah halalkan dalam kitab-Nya adalah halal, dan apa yang Ia haramkan adalah haram. Sedangkan apa yang Ia diamkan, maka itu dimaafkan”.

Dzulfikar juga memohon doa dari seluruh peserta Tanwir agar Allah memberikan kekuatan dan kelancaran kepada 15 kader terbaik Muhammadiyah yang telah diberi amanah sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. Ia mengutip firman Allah dalam Surat Al-Isra’ ayat 80 sebagai doa dan harapan:

“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku dari tempat keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong”.

“Amanah ini adalah bagian dari tanggung jawab besar Muhammadiyah untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Doa dan dukungan seluruh warga Muhammadiyah sangat kami harapkan agar amanah ini dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Dzulfikar.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply