Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Prof Nurlina Dorong Pendidik SD Siap Terapkan Deep Learning Berbasis AI

×

Prof Nurlina Dorong Pendidik SD Siap Terapkan Deep Learning Berbasis AI

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR — Prodi Magister Pendidikan Dasar menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema “Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pendekatan Deep Learning” di SD Runiah School, Kamis, 27 November 2025.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Guru Besar Pendidikan Fisika Unismuh, Prof Nurlina dan dosen Teknologi Pendidikan Unismuh, Akram, S.Pd., M.Pd. Acara tersebut diikuti sejumlah guru dan pendidik sekolah dasar serta menghadirkan sebagai narasumber pendamping. Kegiatan dipandu oleh Khaerunisa Tahir sebagai moderator.

Dalam pemaparannya, Prof. Nurlina menekankan pentingnya literasi kecerdasan buatan bagi pendidik tingkat dasar. “AI adalah teknologi yang mampu memecahkan masalah layaknya manusia dan akan menjadi kompetensi masa depan peserta didik,” ujarnya. Ia menyampaikan bahwa materi kecerdasan buatan diproyeksikan masuk dalam kurikulum SD mulai tahun ajaran 2025–2026.

Prof. Nurlina menjelaskan bahwa pemahaman guru mengenai pendekatan deep learning menjadi kunci keberhasilan implementasi kurikulum baru. Pendekatan tersebut, menurut dia, bukan kurikulum baru, melainkan cara belajar yang mendorong pemahaman konseptual menyeluruh, reflektif, dan berkesadaran.

Akram menambahkan bahwa kesiapan guru menghadapi era Revolusi Industri 5.0 menjadi salah satu tantangan pendidikan saat ini. “Deep learning berbasis AI penting untuk dipahami agar guru dapat melihat teknologi sebagai alat bantu, bukan ancaman,” katanya. Menurut dia, AI berpotensi memperkuat personalisasi belajar dan membantu otomatisasi sejumlah tugas administrasi guru.

Dalam sesi berikutnya, Prof. Nurlina menguraikan prinsip pembelajaran mendalam yang meliputi olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Ia menekankan bahwa integrasi teknologi digital memungkinkan terciptanya pengalaman belajar yang bermakna, menggembirakan, dan kontekstual. AI, katanya, menyajikan data yang kaya sehingga siswa dapat memahami konsep secara lebih utuh.

Kepada peserta, Prof. Nurlina mempresentasikan kerangka pembelajaran yang mencakup praktik pedagogis, kemitraan belajar, pemanfaatan teknologi digital, serta pengelolaan ruang belajar yang adaptif. Ia menegaskan bahwa guru perlu merancang pengalaman belajar yang mencakup proses memahami, mengaplikasikan, hingga merefleksikan konsep agar pengetahuan siswa tertanam secara mendalam.

Akram kemudian menyoroti transformasi peran guru dalam pembelajaran berbasis deep learning. “Guru harus memberi ruang kepada siswa untuk bereksplorasi, mengambil risiko, dan mengembangkan kreativitas,” ujarnya. Menurutnya, guru kini berperan sebagai fasilitator dan kolaborator, bukan lagi sekadar penyampai materi.

Di bagian akhir, Prof. Nurlina kembali menegaskan manfaat penggunaan AI dalam dunia pendidikan. “AI dapat menciptakan konten pembelajaran yang cerdas, adaptif, dan sesuai kebutuhan individu siswa,” ujarnya. Teknologi tersebut, katanya, mampu menyediakan umpan balik otomatis sehingga membantu guru memantau perkembangan siswa secara lebih berkelanjutan.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan guru sekolah dasar dalam menyambut penerapan materi kecerdasan buatan pada kurikulum baru. Para peserta menyampaikan antusiasme dan berharap pelatihan serupa dapat kembali digelar untuk memperluas pemahaman dan keterampilan digital di lingkungan pendidikan dasar.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply