Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Rangkaian Milad ke-32 Pemuda ICMI Sulsel Usung Sinergi dan Kepeloporan untuk Sulsel Maju

×

Rangkaian Milad ke-32 Pemuda ICMI Sulsel Usung Sinergi dan Kepeloporan untuk Sulsel Maju

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR — Pemuda ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) Sulawesi Selatan menggelar rapat persiapan dalam rangka memperingati Milad ke-32, bertempat di Warung Kopi (Ruko) New Zamrud, Jl. Topaz Raya Blok C No. 1, Ahad (27/07/2025).

Rapat ini membahas secara rinci rangkaian kegiatan yang akan digelar sepanjang Agustus hingga puncaknya Oktober 2025 dengan mengusung tema “Sinergi Kepeloporan Pemuda untuk Sulsel Maju dan Berkarakter”. Tema ini dipilih sebagai wujud semangat kolektif dalam memperkuat peran pemuda cendekia dalam mendorong kemajuan daerah yang berlandaskan nilai-nilai karakter dan kolaborasi.

Ketua Pemuda ICMI Sulawesi Selatan Dr. dr. Alfian Zainuddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi pemuda dalam pembangunan daerah, sekaligus mendorong kepeloporan dan kolaborasi lintas sektor.

“Kami ingin menjadikan Milad ke-32 ini bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi momentum penguatan pemikiran, aksi, dan kontribusi nyata dari pemuda ICMI bagi Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Salah satu program unggulan yang dibahas dalam rapat ini adalah penerbitan Jurnal Pemuda ICMI “Sinergi Kalam”, yakni jurnal pengabdian kepada masyarakat yang memuat gagasan dan pemikiran pemuda ICMI Sulsel. Jurnal ini diharapkan menjadi referensi strategis dalam mendorong arah pembangunan daerah berbasis intelektualitas dan nilai keislaman.

Selain itu, akan dilaksanakan pula beberapa agenda seperti, Penyuluhan Pencegahan Pernikahan Dini di Kalangan Remaja, Diskusi Literasi Keuangan: “Pandai Kelola Keuangan ala Pemuda ICMI Sulsel”, Seminar Masjid: “Pemuda Harapan Umat, Peduli Masjid”, Lomba Kreasi Video Singkat: “Aksiku Menyambut Indonesia Emas 2045”, Program Bina Desa Pemuda ICMI Sulsel: “Sinergi Memberdayakan Pemuda”, Talkshow Pemuda ICMI : “Lawan dan Cegah Tindakan Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan” dan Safari silaturahmi dan konsolidasi Pemuda ICMI se- Sulawesi selatan serta kunjungan ke beberapa media yang ada dikota Makassar.

Kegiatan Milad ke-32 ini turut melibatkan berbagai elemen pemuda, akademisi, tokoh masyarakat, serta mitra media sebagai bagian dari upaya membangun jaringan sinergi yang lebih luas.

Dari Masika ICMI ke Pemuda ICMI

Perjalanan Pemuda ICMI tak lepas dari sejarah panjang organisasi ini. Masika, yang didirikan pada 8 Oktober 1993, merupakan organisasi otonom yang mewadahi para intelektual muda di lingkungan ICMI.

Sebagai respons terhadap keputusan dan rekomendasi Muktamar ICMI Tahun 2021, yang mengamanatkan masuknya organisasi kepemudaan ke dalam struktur Majelis Pimpinan Pusat (MPP) ICMI, maka pada 17 September 2022, nama Masika ICMI resmi diubah menjadi Pemuda ICMI.

Perubahan nama ini diputuskan dalam Munaslub Masika ICMI yang mengusung agenda tunggal perubahan nama. Munaslub tersebut diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh pengurus nasional serta perwakilan dari 29 organisasi wilayah. Menurut Dr. Ismail Rumadan, MH, selaku Ketua Umum MPP Pemuda ICMI, perubahan ini merupakan bagian dari transformasi organisasi untuk lebih berperan aktif dalam kerja nyata di tengah masyarakat.

ICMI dan Badan Otonomnya

ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) adalah organisasi yang didirikan oleh para cendekiawan Muslim pada tahun 1990, dan Baharuddin Jusuf Habibie menjadi Ketua Umum pertamanya. ICMI menjadi wadah strategis dalam memperkuat interaksi antara Islam sebagai kekuatan sosial-politik dengan birokrasi serta para pembuat kebijakan.

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Arismunandar, menegaskan bahwa badan otonom ICMI merupakan bagian integral dari struktur resmi organisasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ICMI. Badan otonom ini dibentuk untuk memperluas jangkauan program dan memperkuat pelaksanaan visi serta misi ICMI di berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Prof. Aris juga menegaskan bahwa di luar badan otonom yang telah diakui secara resmi oleh ICMI, tidak dapat diklaim sebagai bagian dari organisasi ICMI. Pernyataan ini dimaksudkan untuk menjaga integritas organisasi dan menghindari klaim sepihak dari kelompok atau individu yang tidak memiliki legitimasi struktural dalam tubuh ICMI. “Hanya badan otonom yang dibentuk sesuai ketentuan AD/ART yang sah menjadi bagian dari ICMI,” tegasnya.

Dalam perjalanannya, ICMI membentuk beberapa badan otonom (Batom) yang memiliki fokus kerja sesuai bidang masing-masing. Di antaranya:

1. Pemuda ICMI, Dahulu dikenal sebagai Masika ICMI, badan otonom ini berfokus pada pengembangan kepemudaan dan kepemimpinan cendekia di lingkungan ICMI.

2. Alisa “Khadijah” ICMI, erupakan jaringan muslimah pengusaha yang mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan di lingkungan ICMI.

3. PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) ICMI, Bergerak di sektor pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan lembaga keuangan mikro dan penguatan ekonomi umat.

4. CIDES (Center for Information and Development Studies) ICMI, merupakan lembaga riset yang fokus pada studi informasi, pengembangan sosial, serta isu-isu strategis baik nasional maupun global.

5. Perempuan ICMI, Badan otonom yang berfokus untuk memberdayakan perempuan muslimah dan melibatkan mereka dalam berbagai bidang pembangunan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

6. Yayasan Abdi Bangsa ICMI, Badan otonom yang berfokus untuk Pendidikan Karakter untuk SDM Milenial yang Berkualitas

7. LBH (Lembaga Bantuan Hukum) ICMI, Badan Otonom yang memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya dalam bidang hukum.

8. PUSPINEBT (Pusat Studi dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan) ICMI, Badan Otonom yang fokus pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

9. LAZIS ICMI, Badan otonom untuk mengelola zakat, infaq, dan sedekah, serta menyalurkannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

10. Desa Cendekia ICMI, Badan otonom yang bertujuan untuk mengembangkan potensi desa melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah pelatihan dakwah digital

11. LP3H (Lembaga Pendamping Proses Produk Halal) ICMI, Badan Otonom yang membantu pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam mengurus sertifikasi halal produk mereka

12. BARET (Badan Reaksi Cepat) ICMI, Badan otonom baru yang dibentuk untuk merespons isu-isu sosial dan kemanusiaan, khususnya dalam penanganan bencana dan keadaan darurat.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply