Khittah.co, Makassar – Sebanyak 530 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN-Dik) 2025 dari 11 program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, resmi dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Dr. Muhammad Hasbi, di Aula Kantor Bupati Takalar, Rabu, 6 Agustus 2025.
Turut hadir dalam prosesi pelepasan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar Darwis, MM, Wakil Rektor II Unismuh Dr. Ihyani Malik, Wakil Rektor III Dr. KH. Mawardi Pewangi, Dekan FKIP Dr. Baharullah, para dosen pembimbing sebanyak 65 orang, serta guru pamong sebanyak 147 orang dari berbagai sekolah mitra.
Dalam sambutannya, Sekda Hasbi yang hadir mewakili Bupati Takalar menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Unismuh menjadikan Takalar sebagai lokasi KKN-Dik. Ia mengungkapkan keterkaitannya secara personal dengan Muhammadiyah sebagai cucu dari tokoh pendiri Muhammadiyah di Takalar.
“KKN ini harus menjadi ruang belajar sekaligus pengabdian. Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi masalah dan memberi solusi nyata,” ujarnya.
Hasbi juga menyinggung kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Takalar yang masih rendah, terutama pada indikator pendidikan.
“Rata-rata lama sekolah kita baru setara kelas dua SMP. Karena itu, kami dorong agar tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. ASN pun wajib melanjutkan pendidikan. Saya perintahkan yang belum sarjana agar ikut program RPL Unismuh,” tegasnya.
Ia berpesan agar mahasiswa menjaga sikap, menumbuhkan empati, serta terus belajar dan berbuat baik selama berada di lokasi penempatan.
“Kapan pun kalian menemui kendala, jangan ragu hubungi saya atau staf saya,” tambahnya.
Hasbi juga menyinggung potensi lokal Takalar yang memiliki garis pantai terpanjang di Sulsel, serta kekayaan sumber daya seperti telur ikan terbang di Galesong, kebun tebu, hingga situs perjuangan rakyat.
Sementara itu, Wakil Rektor II Unismuh, Dr Ihyani Malik, menyampaikan bahwa KKN-Dik merupakan ajang penguatan kompetensi dan pembuktian kualitas mahasiswa dari 11 prodi unggulan FKIP.
Ia sekaligus mengenalkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang kini digencarkan Unismuh.
“Program ini memberi kesempatan bagi ASN, khususnya guru yang belum sarjana atau S2, untuk melanjutkan studi dengan pengakuan atas pengalaman kerja mereka. Ini program resmi pemerintah yang kami jalankan bersama sejumlah pemda,” jelas Ihyani.
Dekan FKIP Unismuh, Dr. H. Baharullah, dalam laporannya menyebutkan para peserta akan ditempatkan di 23 sekolah yang tersebar di 8 kecamatan dan 20 desa di Kabupaten Takalar. Rinciannya, 12 SD (PGSD), 9 SMP, dan 2 PAUD.
Tiga fokus utama kegiatan KKN-Dik, lanjutnya, adalah pemantapan profesi keguruan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Sekitar 70 persen kegiatan berlangsung di kelas, sisanya untuk riset ilmiah dan dakwah di ranting-ranting Muhammadiyah,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari penguatan implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Acara pelepasan diawali dengan pengajian yang dibawakan Wakil Rektor III, Dr. KH. Mawardi Pewangi. Ia menegaskan pentingnya peran guru dan pemimpin dalam membentuk generasi kuat secara spiritual, moral, dan ekonomi.
“Allah mengingatkan kita dalam Surah An-Nisa ayat 9, agar tidak meninggalkan generasi yang lemah: lemah akidah, akhlak, dan ekonomi,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kelalaian guru dan orang tua dalam memberi keteladanan juga akan berdampak buruk bagi generasi berikutnya.
“Satu keteladanan lebih berharga daripada seribu nasihat,” tutup KH. Mawardi.