KHITTAH.CO, Enrekang- Pimpinan Daerah (Pimda) Tapak Suci Enrekang kembali menggelar Ujian Kenaikan Tingkat Siswa (UKTS), pada Jumat–Ahad, 3–5 Februari 2023.
Pelaksanaan UKTS ini juga untuk menyemarakkan penyambutan perhelatan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke 40 yang akan dihelat di Enrekang, pada Maret mendatang.
UKTS berlokasi di Lapangan To’ Uwe, Desa Benteng Alla’ Utara, Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang. Ujian tersebut hanya diikuti oleh 4 dari 28 cabang Tapak Suci dibawah naungan PIMDA 132 Tapak Suci Enrekang.
Ke empat cabang / Unit Latihan yang mengikutkan siswa sebagai peserta UKTS adalah Cabang Malua (Pesantren Nurul Falah Malua), Cabang Cece (Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Cece), Cabang Masalle, dan Cabang Tongko selaku tuan rumah.
Peserta yang mengikuti UKTS berjumlah 121 siswa peserta yang terdiri atas 85 siswa dasar, 24 siswa Melati Cokelat (MC) 1, 7 siswa MC 2, dan 4 MC 4.
Peserta diberikan materi ujian sesuai dengan tingkatannya. Materi itu menjadi penentu kenaikan tingkat siswa.
Materi-materi ujian tersebut merupakan ukuran kemampuan siswa setelah menerima pendidikan dan latihan di cabang masing-masing selama 6 bulan.
Jika siswa mampu melewati UKTS dengan nilai baik dan dinyatakan lulus, maka ia akan diberikan Ijazah dan tambahan MC.
Ijazah tersebut sebagai bukti bahwa ia telah berhak menjadi siswa pada tingkat berikutnya. Kemudian, mereka akan kembali mengikuti menu pendidikan dan latihan pada cabang masing-masing sesuai tingkatannya.
Selanjutnya, 6 bulan kemudian, mereka dapat mengikuti UKTS untuk naik ke tingkat berikutnya dan seterusnya sampai menjadi kader (sabuk biru) dan pendekar (sabuk hitam) yang juga memiliki tingkatan-tingkatan.
Ketua Umum PIMDA 132 Tapak Suci Kabupaten Enrekang, Ruslin M. Said, mengingatkan, peserta untuk tabah, sabar dan mengingat-ingat kembali materinya menghadapi Ujian ini.
Disela sela kegiatan, Ruslin M.Said bersama Koordinator Penguji Mustamin Amir (Kader Utama) juga menjelaskan, materi yang diujikan kepada siswa terdiri atas Ujian Tulis dan Praktek atas materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dan ilmu pencak silat.
Demikian pula terkait pengetahuan organisasi, pembinaan fisik dan mental, dan kesehatan olahraga.
“Karena Pencak Silat sebagai olahraga beladiri, UKTS memberikan bobot lebih ke materi pembinaan fisik dan mental, serta kesehatan olahraga, sehingga pada hari terakhir nanti, peserta diberikan ujian cukup keras dan melelahkan,” kata Ruslin.
Ia menyebut ujian keras tersebut seperti sabung bebas, lintas alam, ketangkasan, dan ketahanan tubuh.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Tapak Suci sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, tentunya tetap memperhatikan pelaksanaan Al-Islam dan Kemuhammadiyah (AIK).
AIK telah menjadi materi wajib pada pendidikan dan latihan selain materi ragawi di tempat-tempat latihan cabang.
“Jangan disalahpersepsikan, pemberian materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di waktu-waktu latihan dengan hanya ceramah-ceramah moral dan agama, tetapi itu memiliki jam pendidikan dengan struktur materi yang sama di Mata Pelajaran AIK pada Sekolah Muhammadiyah,” tegas Ruslin.
Akhirnya, 117 peserta UKTS yang mengikuti upacara pelantikan di hari terakhir, dinyatakan lulus. Kelulusan ditandai dengan pemberian tambahan melati cokelat di sabuk kuning.
Sementara itu, 4 peserta siswa MC 4 diberikan sabuk biru polos sebagai kader baru dengan status kader muda.
Semarak UKTS kali ini memerahkan lapangan To’uwe. Bahkan, UKTS ini berhasil menarik masyarakat Desa Benteng Alla untuk menyaksikan aksi para peserta ujian.
Masyarakat UKTS tersebut bak menyaksikan pertandingan olahraga lainnya dari pinggir lapangan.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengaku dari hari pertama samapai hari terakhir ia aktif menonton UKTS.
Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat lebih sering dilaksankan di kampungnya. ” Kami suka dan kami senang,” kata dia.
Menanggapi apresiasi masyarakat dilokasi kegiatan UKTS Ruslin M. said merasa bersyukur. “Alhamdulillah, syiar Islam dan Syiar Muhammadiyah lewat Tapak Suci ini adalah harapan kami. ”
Reporter: Muhammad Firdaus- Kontributor Enrekang
Editor : Fikar