Oleh: Muhammad Chirzin*
Pada 4 November 2021 jam 13.34 saya mengirim opini ke Redaksi Khittah.co dan diunggah pada hari yang sama, “Tegakkan Kebenaran dan Keadilan walaupun belum Ganti Presiden,” dengan pembuka pesan Pak Harto, “Kita harus berani mengatakan yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah.” Tulisan saya berisi beberapa isu yang viral belakangan ini. Pertama, LBP yang diberitakan berbisnis alat Kesehatan PCR, dan itu dia akui sendiri, sebagaimana dilansir Surabaya Pagi, Selasa 2 November 2021. LBP mengaku tidak ambil untung sedikit pun dari bisnis tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh CNN Indonesia. Seorang kolega berkomentar, “Luhut dan Erick berkutikkah?” Jawab saya, “Wait n see.”
Kedua, klaim Menteri Agama, bahwa Kementerian Agama adalah hadiah Pemerintah Indonesia khusus kepada NU, bukan kepada umat Islam semua. Beberapa pihak mengoreksi pernyataan Menteri Agama tersebut, termasuk dari pimpinan teras NU. Yang bersangkutan pun mengklarifikasi bahwa ucapannya itu ditujukan khusus kepada internal.
Ketiga, ceramah Kiai Abd Syakur yang dinilai menista Islam, Al-Quran, Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Saya pun mengajukan pertanyaan di grup WhatsApp, benarkah Fatimah binti Muhammad saw meninggal dunia karena digencet daun pintu, seperti diucapkan Kiai itu? Menurut salah satu referensi Fatimah meninggal dunia di pembaringan dengan senyum tersungging. Rizal Fadillah pun merespons ceramah Kiai Abd Syakur yang menyatakan, bahwa Islam bukan agama sempurna, kalimah la ilaha illallah bukan kunci masuk surga, tetapi itu bermakna persatuan, Nabi Muhammad saw membawa sekte baru dari Nashrani, dan lain-lain.
Keempat, Ikadi bersama 12 organisasi yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam (MOI) menolak Permendikbud RI Nomor 30 Tahun 2021 tentang Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, karena bermasalah dan meresahkan umat. Menurut Ustaz Dr. Ahmad Kusyairi Sahil, Permendikbud tersebut memuat paradigma seks bebas berbasis persetujuan para pihak (sexual-consent). (Republika,co.id Rabu 3/11). Tulisan saya tutup dengan pernyataan, “Hindari tebang pilih dalam penegakan hukum di negeri ini, mumpung Presiden belum berganti. Selengkapnya, https://khittah.co/tegakkan-kebenaran-dan-keadilan-walaupun-belum-ganti-presiden/24240/.
Saya tambahkan di sini pernyataan Pak Nadiem dalam sebuah video yang viral tentang seragam sekolah. “Sekolah tidak boleh sama sekali membuat peraturan atau himbauan kepada peserta didik untuk menggunakan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah, apalagi jika tidak sesuai dengan agama/kepercayaan siswa. Hal itu merupakan bentuk intoleransi atas keberagamaan, sehingga bukan saja melanggar peraturan Undang-undang, melainkan juga nilai-nilai Pancasila dan kebhinnekaan. Untuk itu pemerintah tidak akan mentolelir Guru dan Kepala Sekolah yang melakukan pelanggaran dalam bentuk intolerasi tersebut. Selanjutnya saya meminta pada Pemerintah Daerah sesuai dengan mekianisme yang berlaku segera memberikan sanksi yang tegas bagi pihak yang terlibat. Termasuk kemungkinan membebaskan jabatan.”
Salah seorang teman di grup WA berkomentar, “Keadilan hrs ditegakkan dg adil. Dlm bhs jurnalis seimbang proporsional. Tdk framing hanya dr sepihak. (HM Kh, 18.49). Teman yang lain menimpali, “Seorang bijak tdk akan gegabah dalam melakukan penilaian terhadap sebuah pernyataan atau tindakan seseorang. Betulkah Prof. Muhammad?“ (Dr. S, 18.59). Saya pun balas dengan singkat, “Betullah…mari cek Ustadz … (19.01). Untuk itu saya lampirkan video Live! LUHUT AK Channel, https://youtu.be/z-3gfm8FfZY, https://khittah.co/azyumardi-azra-bantah-tudingan-pemerintah-jokowi-islamofobia/24040/, https://khittah.co/kementerian-agama-hadiah-khusus-untuk-nu/24155/, surat terbuka Joko Supeno SH Kepada Yth Saudara Yang Mulia Menteri Agama RI di Jakarta, 02 November 2021, video ceramah Ustadz Abd Syakur di Mabes Polri dalam Kerjasama dengan kemenag yang membahas tema Moderasi Beragama, https://youtu.be/smv6pCL20Ew, tulisan Dr. Adian Husaini, Bolehkah Kita Merasa Benar? dalam www.adianhusaini.id, dan nomor kontak Gus Yaqut, serta tanggapan telak Agustinus Edy Kristianto atas klarifikasi Jubir Luhut, Jodi Mahardi, soal Dugaan Bisnis Tes PCR di fb penulis, 02/11/2021 yang diunggah PORTAL ISLAM.
Sementara itu seorang kolega di grup WA Penulis Tanwir.id mengunggah tulisan Dany Garjito-Nur Khotimah di suara.com Kamis, 04 November 2021, 07:30, Dosen UI Ade Armando Sebut Tak Ada Perintah Salat 5 Waktu di Al-Quran: Coba Saja Baca! Dia pun menulis, “Izin bertanya Prof, bagaimana tanggapan Prof soal isu ini Prof? (18.08).
Keesokan harinya saya balas, “Pandainya Ade Armando mempermainkan lidah, karena lidah memang tidak bertulang. Mengatakan tidak ada perintah shalat 5 waktu dalam Al-Quran sama dengan mengatakan tidak ada Pancasila dalam Al-Quran. Jadi?! (atau, tidak ada larangan korupsi dalam Al-Quran). Apakah dia istiqamah, konsisten, satu antara kata yang diucapkan dengan perbuatan, sesuai dengan maksud dan tujuan syariat Tuhan? Terima kasih. (05.33).
Sahabat yang lain menyusulkan unggahan Instagram Cholil Nafis https://www.instagram.com/tv/CV3tnjXh_yG/?utm_medium=copy_link, tanggapan KH Cholil Nafis, Ph.D. soal statement Ade Armando. (05.38). Saya respons, “Saya sependapat dg Pak Kiai Cholil Navis, termasuk kritik/koreksinya kpd Gus Yaqut.”
Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si, Ketua PP Muhammadiyah menyatakan, “Bapak AA (Ade Armando) bukan ulama, bukan ahli agama. Apa pun yang dikatakannya itu di luar kapasitas beliau. Jadi masyarakat sudah lebih paham dengan sosok AA yang kerap melahirkan kontroversi dari berbagai pendapat.” (suara.com).
Para pembaca tentu ingat foto Gubernur DKI Anies Baswedan yang dicoret-coret menjadi badut dan diunggah Ade Armando 31 Okt pukul 14.36 (t.th) dengan keterangan, “Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat.” Gambar tersebut disandingkan dengan unggahan kumparan @kumparan, “Kabareskrim Polri Komjen Sigit mengeluarkan pernitah untuk menindak tegas mereka yang menghina presiden dan pejabat pemerintah. #kumparanNews, kumparan.com 18:38, 05 April 20. Tanggapan Anies atas Meme Joker Ade Armando, “Kedengkian itu gak ada obatnya…dari jaman Rasulullah.” (Senin, 04 November 2019, Anies Baswedan).
Info terkini adalah tentang penangkapan teroris di Lampung beserta penyitaan 400 kotak infak/amal. Sumber lain menyebutkan 470 kotak amal. Sebelumnya saya sempat membatin, biasanya bila keadaan negeri sedang genting lalu ada berita penangkapan teroris, sebagaimana meme saya pernah menjadi pembukaan pembahasan mas Gigin Praginanto di Bravos Radio beberapa waktu yang lalu. TEMPO.CO Kamis, 4 November 2021, 17:49 WIB mengunggah berita, Penangkapan Terduga Teroris di Lampung, Densus 88 Sita 400 Kotak Amal. TEMPO memuat ilustrasi berita tersebut dengan gambar Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono.
Luhut dan Erick berkutikkah? Wait n see!
Nusantara tidak sedang baik-baik saja.
* Guru Besar Tafsir Al-Qur’an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sumber ilustrasi: The Global Review