Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Teken MoU Internasional dengan Jepang untuk Program Smile Project

×

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Teken MoU Internasional dengan Jepang untuk Program Smile Project

Share this article
SMA Muhi menjalin MoU dengan Workshop Initiatives for Language Learning (WILL) Japan. (Ist.)

KHITTAH.CO, YOGYAKARTA – SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Muhi) menjalin kerja sama program Students Meet Internationally Through Language Education (SMILE) Project dengan Workshop Initiatives for Language Learning (WILL) Japan. Workshop Initiatives for Language Learning Japan adalah promotor dari SMILE Project.

Kepala SMA Muhi, Herynugroho menjadi delegasi SMA Muhi saat kunjungan ke Jepang. Pada kesempatan itu, SMA Muhi menjalin MoU dengan Workshop Initiatives for Language Learning (WILL) Japan, Senin, 9 Desember 2024, di Tokyo.

Pada kegiatan ini hadir dari pihak Workshop Initiatives for Language Learning Japan adalah Professor Shigenori Wakabayashi, selaku Representative Director The Workshop Initiatives for Language Learning Japan.

Menurut Wakil Kepala Urusan Humas, Marini Amalia Octaviani, hasil MoU itu memberi kesempatan SMA Muhi mengikuti serangkaian kelas kolaborasi online real-time, termasuk juga diskusi video real-time diantara siswa.

Tema diskusi nantinya mencakup pengenalan diri siswa, budaya mereka, dan impian serta rencana hidup mereka. Sementara itu, guru SMA Muhi akan memfasilitasi siswa dan memantau perkembangan serta perilaku mereka.

Disisi lain, MoU itu juga mendukung upaya guru dan staf dalam melakukan pengembangan diri pada proyek bidang bahasa dan budaya internasional secara online.

Menurut Shigenori Wakabayashi, kehadiran program Smile Project dilatarbelakangi oleh tiga hal, yakni studi pengembangan bahasa inggris, pendidikan bahasa harus memberikan kesempatan pembelajar untuk berinteraksi langsung dalam bahasa asing, dan pentingnya pertemuan orang-orang berbeda untuk menyadari kondisi peserta didik dan budaya setiap daerah.

Karena itu, Hery Nugroho menyebut SMA Muhi telah berkomitmen membekali peserta didik mereka dengan semua kebutuhan yang dibutuhkan. Catatannya, tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dasar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Sekolah berkomitmen membentuk generasi berakhlakul karimah, cerdas, dan tanggap menghadapi perubahan zaman dengan memberikan pengalaman belajar konsep islami dan modern sesuai perubahan zaman.

“Bahasa Inggris adalah bahasa utama komunikasi global, dan individu yang mahir di dalamnya dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari budaya dan latar belakang yang berbeda. Jadi bisa dibilang menguasai bahasa Inggris adalah soft skill yang mumpuni untuk karir maupun studi di era globalisasi ini. Semoga program ini bermanfaat untuk lulusan kami,” ungkap Hery.

Sebelumnya, sejak tahun 2021 hingga sekarang, SMA Muhi telah bekerja sama dengan ACT Educations Solutions Limited (ACT) International untuk melaksanakan program Global Assessment Certificate (GAC). Program GAC ini membekali peserta didik dengan kualifikasi masuk 100 perguruan tinggi di dunia.

“Tiada lain, hal itu dilakukan untuk memberikan pengalaman belajar dan kehidupan di level internasional untuk mempersiapkan peserta didik SMA Muhi memasuki persaingan global,” tutur Marini Amalia. (Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply