KHITTAH.CO, Makassar- SMK Muhammadiyah 2 Bontoala dipercayakan untuk menjadi pelaksana Pelatihan Keterampilan Anak Lorong Makassar dalam Bidang Teknik Elektronika, Senin, 10 Oktober 2022, di aula sekolahnya.
Pelatihan ini digelar atas kerjasama Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, PT Pokphand, dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah Sulsel.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Muhammad Ilham seketika membuat akronim pelatihan ini, yaitu Pakintaki Rong. Ini akronim dari Pelatihan Keterampilan Teknik Elektronika Anak Lorong.
Ia mengatakan, pihaknya memang sudah lama meniatkan dan menyiapkan diri untuk memberikan pelatihan kepada pemuda lorong dan komunitas khusus, terlebih bagi kelompok yang terstigmakan.
“Kami tidak hanya memberikan keterampilan. Kami, cirikhas sekolah Muhammadiyah juga akan mendidik agar ada perubahan positif pada pemuda lorong ini,” ingkap Ilham.Ia menekankan kompetensi keahlian dan karakter ini akan menjadi fokus pelatihan.
“Mudah-mudahan dengan adanya keterampilan, sikap, akhlak, juga bisa berubah, sehingga paling tidak, bisa diterima, mendapatkan pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.”
Ia menambahkan, ke depannya, SMK Muhammadiyah 2 Bontoala juga masih dipercaya sebagai fasilitator untuk keterampilan administrasi perkantoran.
“Kami selalu membuka diri untuk menjadi fasilitator pelatihan yang diperuntukkan bagi pemuda atau warga Kota Makassar, tanpa melihat latar belakangnya, karena kita adalah sama-sama bangsa yang harus saling memberi dan melengkapi,” ujar dia.
Sementara itu, Pimpinan PT Pokphand, Halim mengungkapkan, jika pelatihan ini sukses memberikan pelatihan dan perbaikan perilaku, para alumni dapat mengajukan diri bekerja di perusahaannya.
Ia mengaku setuju dengan Ilham yang juga akan berupaya memberikan pelatihan perubahan perilaku.
“Karena dalam dunia kerja yang paling besar point-nya memang adalah attitude. Dengan attitude ditambah skill, karier bisa berkembang,” kata Halim.
Menutup seremoni pembukaan, Kepala Disnaker Kota Makassar, Nilma Palamba menghaturkan terima kasih kepada Muhammadiyah dan PT Pokphand yang telah menjadi mitra yang baik untuk Pemerintah Kota Makassar.
Ia merasa terselamatkan atas kerja sama ini. “Kita tahu, kami, Pemerintah Kota Makassar memiliki keterbatasan jika tidak ada kerja sama, kontribusi dari segala pihak,” ujar Nilma.
Pemerintah Kota Makassar, ujar Nilma, telah mencanangkan program 10.000 skill dan 100.000 peluang usaha, bisnis baru.
Karena itu, untuk memberikan kebermanfaatan yang efektif kepada masyarakat, pihaknya membuka pintu untuk peran segala unsur, baik pengusaha, perusahaan, maupun ormas seperti Muhammadiyah.
“Skill Training ini akhirnya menjadi tugas kita bersama, tidak hanya Pemerintah Kota Makassar, tapi juga pengusaha, akademisi, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah menengah kejuruan,” ujar dia.
Pihaknya bersyukur, karena SMK Muhammadiyah 2 Bontoala bersedia menjadi mitra penyedia fasiltas pelatihan ini.
“Mereka (para peserta) ini adalah komunitas B120 yang memang butuh kita sentuh yang tempat tinggalnya tidak jauh dari sekolah ini. Jadi kami bersyukur, SMK Muhammadiyah ini terbuka untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak kita ini,” ungkap Nilma.
Ia berharap, dengan citra dan cirikhas Sekolah Muhammadiyah dapat memberikan sentuhan kepada anak-anak ini sehingga terjadi perubahan positif.
“Semoga selepas dari pelatihan ini mereka punya skill dan dapat mandiri. Terlebih pelatihan ini bidang keteknikan. Semoga dengan skill terkait komponen-komponen elektronik dan kelistrikan dapat mengubah jalan hidup mereka menjadi lebih baik,” kata dia.
“Karena itu, kami memberikan pelatihan keterampilan kepada para pemuda lorong ini sebagai realisasi program Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Pak Danny Pomanto. Semoga ini bermanfaat sebagai bekal untuk berwirausaha sendiri,” ujar dia.
Terpisah diwawancarai, Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Sulsel, Pantja Nur Wahidin mengatakan, dipilihnya SMK Muhammadiyah 2 Bontoala ini karena citra sebagai salah satu sekolah kejuruan yang diakui kualitasnya.
Terlebih, segala target kompetensi yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Makassar berkesesuaian dengan vokasi yang ada di sekolah ini.
Ia menambahkan, sekolah Muhammadiyah juga diharapkan dapat memberikan pembinaan akhlak dan spiritual, tidak hanya perihal kompetensi keahlian.
“Terlebih, para peserta ini berasal dari komunitas B120, yang perlu disentuh tidak hanya dengan tindakan hukum, tapi juga dengan pemberian skill dan pendidikan nilai-nilai spiritual,” kata Pantja.
Bagi sekolah, kata Pantja, ini dapat menjadi sarana untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat sekaligus untuk semakin meningkatkan citra positif sekolah ini.