KHITTAH.CO Enrekang – Konsistensi kualitas atlet Pencak Silat Enrekang dibuktikan melalui Sulpian, siswa Tapak Suci Cabang Pasang. Ia adalah peraih medali perak pada Pekan Olahraga Provins (Porprov) Sulsel tahun 2022.
Sulpian pun dipastikan meraih kemenangan penuh pada seleksi daerah yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah 132 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Enrekang di Lapangan Pana, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang pada Sabtu 28 januari 2022. Seleksi ini untuk untuk Kejuaraan Wilayah Tapak Suci (TS) Sulawesi Selayan.
Sulpian dibawah binaan mantan atlet nasional Subaedah mengawali kemenangan mutlak pada seleksi kali ini.
Turun di nomor beregu putera, Pian, sapaan akrab Sulpian menunjukkan kelas dengan skor 3-0 atas Hafidz, dari Tapak Suci (TS) Cabang Tongko. Bersama 2 rekannya, TS Cabang Pasang meraih kemenangan 2-1 atas tim putera dari cabang Tongko.
Seleksi Tapak Suci kali ini dilaksanakan dalam kondisi sarana yang sangat minim dan persiapan kurang maksimal. Sumber daya wasit juri masih minim.
“Realitasnya memang seperti apa adanya, mengingat masa persiapan atlit menghadapi Kejurwil Tapak Suci pada Maret mendatang sisa 1 bulan lagi,” ungkap Ketua Umum PIMDA 132 Tapak Suci Enrekang, Ruslin M. Said.
Seleksi daerah yang hanya berlangsung satu hari, diikuti oleh 42 peserta dari 8 cabang Tapak Suci di Kabupaten Enrekang. Ini terbagi dalam dua kelompok Kategori, yaitu kelompok remaja dan dewasa.
Untuk kelompok remaja puteri dipertandingan kelas A, B, C, D dan E, dan kelas A, B, C, D, E, F, G, dan H putera.
Sementara pada kelompok dewasa hanya mempertandingkan kelas beregu putera dan beregu puteri. Hal ini diungkapkan H. Ruslin M. Sain disela-sela kegiatan berlangsung.
Serunya pertandingan silat Tapak Suci melalui seleksi kali ini tak terasa berakhir sampai sore hari menjelang magrib.
Dalam sambutan penutupan kegiatan yang dilaksanakan tanpa acara tradisi Tapak Suci ini, Ruslin M. Said mengucapkan terima kasih kepada unsur Pimpinan Daerah 132 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Enrekang, pembina cabang, kader, dan peserta seleksi atas partisipasi dan permaklumannya.
Ia mengatakan, tingginya atmosfer seleksi kali ini yang dapat melibatkan emosi dan perasaan itu adalah hal wajar dan biasa di Tapak Suci.
“Namun semua hanya sampai di lapangan Pana ini, setelah kita kembali ke cabang masing-masing perasaan persaudaraan dan persatuan seragam merah merah tetap terpatri dalam hati sebagaimana ikrar anggota Tapak Suci,” tegas Ketua Umum Pimpinan Daerah 132 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Enrekang ini.
Acara seleksi Tapak Suci akhirnya ditutup tepat pada pukul 18.00 wita, ditandai dengan kalimat motto Ketua Umum “Dengan Iman dan Akhlak saya Menjadi Kuat dan Tanpa Iman dan Akhlak Saya menjadi Lemah”.
Kemudian dilakukan tradisi salam salaman seluruh anggota Tapak Suci yang hadir pada kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan dan persaudaraan Tapak Suci di Kabupaten Enrekang.
Reporter: Muhammad Firdaus / Kontributor Enrekang