Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Syafi’i Ma’arif Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tiga Bukunya Diluncurkan

×

Syafi’i Ma’arif Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tiga Bukunya Diluncurkan

Share this article

KHITTAH.CO, Jakarta- Pemerintah Kabupaten Sijunjung mengusulkan Buya Ahmad Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional.

Hal ini terungkap dalam pelncuran tiga buku yang berisi pikiran-pikiran Ahmad Syafii Maarif di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Pusat, 27 Oktober 2022 siang.  

Pengsulan tersebut mengingat Buya Syafii bukan hanya dikenal sebagai tokoh nasional, tapi berskala global.

Ade Armando yang menjadi pembiicara, mengapresiasi langkah pemerintah tanah kelahiran Buya Syafii tersebut.

Menurut Ade, Buya Syafi’i memang layak untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional. Ini karena semasa hìdup, Buya banyak memberikan sumbangsih pemikiran bagi pembangunan dan kemajuan bangsa.

“Banyak sekali yang Buya perbuat. Apalagi beliau juga mantan ketua umum PP Muhammadiyah, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Pendiri MAARIF Institute, dan President World Conference on Religion for Peace (WCRP),” ungkap Ade.

Hal ini didukung oleh Budiman Tanuredjo dan Putut Wijanarko. Buya disebut selalu mengumandangkan moralitas dan keadaban publik dalam banyak tulisannya.

Menurut Budiman, yang paling menyita perhatian Buya Syafii adalah tingkah pongah para elite yang “tuna visi dan misi”.

Para politisi hanya mengedepankan kepentingan pragmatis, sembari dalam waktu yang bersamaan, abai terhadap hak-hak hidup masyarakat.

“Apalagi yang paling membuat geram tatkala sekelompok elite itu menggunakan isu-isu SARA demi memenuhi syahwat politiknya,” ujar Budi.   

Tiga Buku Buya Syafi’i

Tiga buku Buya yang diluncurkan berjudul, “Bulir bulir Refleksi Sang Mujahid” (Kompas, 2022), “Indonesia Jelang Satu Abad, Refleksi tentang Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan” (Mizan, 2022), dan “Al-Quran Untuk Tuhan Atau Untuk Manusia?” (Suara Muhammadiyah, 2022).

Peluncuran buku oleh MAARIF Institute ini bekerjasama dengan Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS). Sejumlah narasumber yang hadir yakni, Ade Armando (Ketua Umum Pergerakan Indonesia untuk Semua) dan Budiman Tanuredjo (Wartawan Senior Kompas).

Hadir pula Siti Musdah Mulia (Penulis Buku Ensiklopedia Muslimah Reformis) dan Putut Widjanarko (Dosen Universitas Paramadina). Bertindak sebagai moderator dalam acara ini, Moh. Shofan (Direktur Program MAARIF Institute).

Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abd. Rohim Ghazal mengatakan, kumpulan tulisan Buya Syafii yang tercecer di media, baik di Kompas maupun di Republika, kini sudah bisa dibaca secara utuh karena sudah diterbitkan dalam bentuk buku.

Buku-buku tersebut penting dibaca karena produktivitas pemikiran-pemikiran Buya Syafii sangat diperlukan untuk memperkaya khazanah pemikiran Islam Indonesia.

Sementara itu Putut Widjanarko berharap, buku karya Buya Syafii ini bisa menjadi energi baru dalam upaya melembagakan gagasan dan cita-cita sosial Buya Syafii, baik di ranah ke-Islaman dan kenegaraan.

“Pemikiran Buya yang mengusung nilai-nilai keterbukaan, kesetaraan, dan kebhinnekaan harus diwariskan kepada anak-anak bangsa,” ungkap Putut.

Acara peluncuran dan diskusi buku yang dihadiri tidak kurang dari 100 orang ini, merupakan rangkaian acara Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif , yang berlangsung hingga Juni 2023 tahun depan.

Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif merupakan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk merawat dan menyebarluaskan lagecy Pemikiran Buya Syafii Maarif.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply