KHITTAH.CO, BANTAENG – Syawalan yang menghadirkan dua narasumber dipusatkan di Masjid Nurul Amin Batulabbu, Kelurahan Lembang Gantarang Keke, Kecamatan Tompobulu, Senin, (02/05/2022).
Adapun tema yang diangkat adalah “Revitalisasi Dakwah Dalam Menabur Nilai”. Hal ini dimaksudkan untuk mengangkat kembali nilai Muhammadiyah dalam mengokohkan Ukhuwa Islamiyah karena sumber yang harus kita jaga adalah akar agar bagian yang lain bisa menjadi baik.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantaeng ,Ustadz Hasanuddin Arasy dalam sambutannya menyampaikan bahwa para Mubaligh Muhammadiyah harus mampu berbenah terutama dalam proses peralihan dakwah yang sekarang ini sudah beralih ke dunia digital agar bisa tetap dilirik dan tidak ditinggalkan oleh jamaah.
Di lain hal penceramah undangan Ustadz Syamsul Ardi Seri, mengatakan bahwa yang perlu kita kuatkan adalah Imsak (kehati-hatian) dalam menjaga diri terutama hati dan pikiran agar tetap membawa kebiasaan yang ada pada bulan Ramadhan sehingga apa yang kita lakukan tidak menjadi sia-sia.
Bapak Doktor Ridwan Fawallang, yang juga diamanahkan untuk menjadi pembicara menerangkan bahwa di dalam bermuhammadiyah itu kita sebenarnya adalah seorang Islam yang “muallaf” karena yang sebelumnya tidak menjalankan akidah secara benar sehingga kemudian diluruskan dan disyahadatkan kembali melalui kaderisasi.
Selain dari warga dan jamaah Masjid Nurul Amin Batulabbu, acara syawalan tersebut juga dihadiri oleh unsur Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gantarang Keke, para tokoh masyarakat dan sesepuh Muhammadiyah, di Kabupaten Bantaeng, ibu-ibu dari Aisyiyah, serta anggota DPRD Kabupaten bantaeng yakni bapak H. Harianto. (HD/PDPM)
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
