KHITTAH.CO, MAKASSAR – Aktivis Muhammadiyah Samsuriadi P Salenda, dinyatakan berhak menyandang gelar Doktor, setelah mempertahankan disertasi dalam Sidang Promosi pada Prodi S3 Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Unismuh Makassar.
Samsuriadi mengangkat disertasi berjudul “Implementasi Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam Pendidikan Islam Berkemajuan”. Sidang itu promosi dihelat pada Selasa, 29 Agustus 2023 di Mini Hall Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar.
Promotor utama yang membimbing Samsuriadi adalah Bahaking Rama, sementara co-promotornya adalah Rusli Malli dan Amirah Mawardi.
Ketiganya juga bertindak sebagai penguji. Adapun penguji lainnya, antara lain Ambo Asse, Muhammad Syaiful Saleh, dan Basti Tetteng.
Sidang promosi doktor itu juga dihadiri oleh akademisi, aktivis Muhammadiyah dan keluarga Samsuriadi.
Disertasi Samsuriadi menyoroti pendidikan Islam berkemajuan yang diilhami oleh pemikiran KH. Ahmad Dahlan. Samsuriadi mengangkat pentingnya pendidikan yang inklusif dan mengintegrasikan pendidikan umum dengan agama.
KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, dikenal dengan pemikirannya yang revolusioner dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah konsep “pendidikan antariman” yang menekankan inklusivitas dan tidak membedakan agama dan ras dalam pendidikan.
Dalam sidang yang berlangsung khidmat itu, Samsuriadi menekankan bahwa pemikiran Kiai Dahlan menawarkan paradigma baru dalam dunia pendidikan Indonesia.
“Konsep integrasi pembelajaran agama ke dalam kurikulum umum, seperti yang diterapkan dalam sekolah-sekolah Muhammadiyah, menjadi bukti nyata dari pemikiran progresif Dahlan,” ungkap dia.
Pemikiran KH Ahmad Dahlan juga memengaruhi metode pendidikan, dengan mengedepankan pendekatan berbasis skill dan kemerdekaan belajar. Hal itu, menurut Samsuriadi, relevan dengan tantangan pendidikan di era kontemporer.
Disertasi Samsuriadi memberikan kontribusi penting dalam literatur pendidikan Islam modern di Indonesia. Penelitian itu diharapkan menjadi inspirasi bagi peneliti-peneliti muda untuk terus menggali dan mengembangkan pemikiran-pemikiran progresif dalam dunia pendidikan.
Riwayat Hidup Samsuriadi
Samsuriadi lahir di Rante Angin pada 5 April 1968. Ia memulai pendidikannya di SD Negeri 1 Rante Angin- Kolaka, di mana ia menyelesaikannya pada tahun 1980.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di MTs. Rante Angin Kolaka dan menamatkannya pada 1984. Keinginan untuk terus menimba ilmu membawa Samsuriadi ke SMA Sawerigading Makassar, yang ia selesaikan pada tahun 1987.
Ia melanjutkan perjalanan akademiknya dengan menyelesaikan studi S1 di IAIN Alauddin Makassar pada 1994 dan S2 di UMI Makassar pada tahun 2008. Samsuriadi akhirnya menyelesaikan program Doktor pada tahun 2023 di Unismuh Makassar.
Sejak muda, Samsuriadi telah menjadi aktivis organisasi. Ia mengawali karier organisasinya di IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), kemudian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pemuda Muhammadiyah. Ia juga pernah menjadi aktivis KNPI Kota Makassar.
Di Muhammadiyah, Samsuriadi pernah menjadi Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Periode 2015–2022).
Saat ini, ia merupakan Dewan Pakar Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM Sulsel Periode 2022–2027.
Dalam perjalanan kariernya, Samsuriadi pernah menjabat sebagai Wakil Kepala dan Kepala SMK Muhammadiyah 3 Cabang Makassar selama dua periode. Ia telah menjadi Dosen Luar Biasa Unismuh Makassar sejak 1999 dan menjadi Dosen Persyarikatan Muhammadiyah sejak 2018.
Samsuriadi menikah dengan Alfiah Madany dan dikaruniai tiga anak, Muhammad Habibullah Syam, Nurul Fadhilah Syam, dan Muhammad Fathir Alfath Syam. Perjalanan hidup Samsuriadi menunjukkan dedikasi dan komitmen yang kuat dalam bidang dakwah dan pendidikan.