KHITTAH.CO, MAKASSAR – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia Pusat, Dr. KH. Amirsyah Tambunan, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Makassar Islamic Fair (MIF) 2024. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi yang berbasis syariah.
Hal itu disampaikannya dalam Pembukaan MIF 2024, yang resmi dibuka di Wisma Negara, Kawasan Center Point of Indonesia, Kota Makassar, Rabu, 31 Juli 2024.
Menurut Amirsyah, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang promosi ekonomi syariah tetapi juga menjadi bukti nyata kerjasama yang solid antara MUI dan Muhammadiyah.
“Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada MUI Provinsi Sulawesi Selatan bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang telah menyelenggarakan acara yang sangat bermakna ini. Kami berharap kolaborasi ini dapat diperluas dengan ormas-ormas lainnya,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya peran MUI dalam menjaga kesatuan umat dan bangsa serta mendukung UMKM melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
“Kita harus peduli kepada UMKM agar dapat naik kelas,” tegas Amirsyah.
Tiga Pesan Penting
Amirsyah Tambunan juga menyampaikan tiga pesan penting yang menjadi fokus utama dalam pembukaan acara tersebut.
Pesan pertama, Amirsyah Tambunan menekankan pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
“Visi MUI adalah membangun kualitas SDM yang kita sebut dengan khairul ummah, yaitu umat yang berkualitas,” ujarnya.
Hal ini dianggap penting untuk mewujudkan bangsa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan global.
Menurutnya, MUI tidak bisa sendirian dalam upaya ini dan perlu bekerjasama dengan ormas, lembaga pendidikan, perguruan tinggi, dan pondok pesantren. “MUI menyadari tidak bisa sendirian untuk membangun umat dan bangsa kita,” tambahnya.
Pesan kedua yang disampaikan adalah pentingnya memperkuat dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Menurut Amirsyah, MUI bersama ormas lainnya harus terus memperkuat dakwah ini untuk menjaga moralitas dan etika masyarakat.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada MUI Provinsi Sulawesi Selatan bersama Muhammadiyah yang sudah berani menolak ajakan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah,” tegasnya.
Diketahui beberapa waktu lalu, MUI dan Muhammadiyah berada di garda terdepan dalam penolakan pendirikan W Super Club di Makassar. Amirsyah berharap sikap amar ma’ruf nahi munkar semacam ini bisa ditularkan ke berbagai daerah lain. “Sikap ini harus kita tularkan ke berbagai daerah,” katanya.
Pesan ketiga adalah tentang pentingnya menggalang tiga jenis ukhuwah: ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah Wathaniah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah Basyariah (persaudaraan kemanusiaan).
Amirsyah menyatakan bahwa ketiga ukhuwah ini merupakan pilar utama dalam memperkuat umat dan bangsa. “Ketiga ukhuwah ini merupakan pilar utama dalam memperkuat umat dan bangsa kita agar terhindar dari berbagai konflik,” katanya.
Dalam konteks ukhuwah basyariyah, ia mengaitkannya dengan kepedulian terhadap Palestina. “Indonesia adalah negara yang terdepan dalam mendukung kemerdekaan dan perdamaian Palestina,” tambahnya, menegaskan komitmen bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
Makassar Islamic Fair 2024 diharapkan mampu menjadi platform yang efektif dalam mengembangkan ekonomi syariah di Sulawesi Selatan serta memperkuat solidaritas dan persaudaraan di antara masyarakat.
Acara ini juga dihadiri Deputi Kemenko PMK, Prof Warsito, Ketua Muhammadiyah Sulsel, Ketua MUI Sulsel, dan Wali Kota Makassar.