KHITTAH.co, Makassar- Pondok Pesantren (Pontren) Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar menggelar Workshop Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Ahad–Senin, 3–4 Juli 2022 di Unismuh Business Center.
Dalam pembukaan agenda tersebut, Mudir Pesantren Dr Ir Muhammad Syaiful Saleh memberikan sambutan.
“Insya Allah, ini demi Program Percepatan Bahasa Arab selama 3 bulan bagi santri baru Tahun Pelajaran 2022-2023. Program tersebut demi modal utama bagi santri menjalani hidup dan menimba ilmu di pesantren,” ungkap Syaiful.
Ia menyebut, agenda ini merupakan wujud komitmen Pontren untuk senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terlebih bagi guru/uztaz.
Syaiful mengungkapkan, workshop ini diharapkan akan membuat para guru memahami tata cara mengajarkan buku berbahasa arab dan juga metodologi dalam pengajarannya.
Tidak hanya itu, dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh guru yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Ia juga berterima kasih kepada pihak Universitas Muhamamdiyah Makassar dan Ma’had Al-Birr yang telah bersedia menjadi tuan rumah untuk acara ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, K.H. Mawardi Pewangi mengingatkan pentingnya guru yang cerdas secara ilmu dan akhlak.
Hal tersebut, kata Kiai Mawardi, karena pada zaman ini siswa atau santri tidak lagi membutuhkan guru yang berperilaku kasar.
“Saat ini, kita butuh guru yang cerdas dan berakhlak tinggi, bukanlah yang kasar, yang keras. Guru cerdas dan berakhlak yang kini didambakan dan menjadi panutan para siswa,” ungkap Kiai Mawardi.
Dalam workshop ini juga hadir anggota konsorsium yaitu K.H. Lukman Abd. Shamad, Lc. dan Dr. Muhammad Ali Bakri yang bertugas sebagai pembawa acara.
Acara pembukaan diakhiri dengan penyerahan nama-nama peserta kepada Master of Trainer Ust. Muktashim Billah, Lc., M.H.
Diketahui, pemateri dan instruktur yang bertugas diacara ini dari Mahhad Al-Birr Unismuh Makassar yakni KH. Lukman Abd. Shamad Lc., Dr Muhammad Ali Bakri, Dr KH Abbas Baco Miro, Anshar Sultan, Muktashim Billah, Zainal Abidin, dan La Sahidin.