KHITTAH.CO, Makassar– Di kalangan tokoh Muhammadiyah Sulsel, sebenarnya banyak tokih yang punya dan kaya buah pikiran tapi kurang dituliskan.
“Kita berharap ke depan buah pikiran dari para tokoh ini tertuliskan, sehingga buah pikiran itu juga abadi,” tukas Wakil Ketua PWM Sulsel, Dr KH Mustari Bosra pada pembukaan Baitul Aqram Penulis Muhammadiyah, Sabtu (18/1).
Menurut Mustari, tradisi menulis memang masih sangat kurang di Indonesia khususnya di Muhammadiyah. Kenapa karena rasa rendah diri, terlalu tawadhu untuk tidak mau memberitakan diri.
Padahal di lapangan, Muhammadiyah selalu terdepan turun tangan bila ada bencana atau semacamnya. Di sisi lain ada organisasi lain rupanya lebih besar publikasi daripada apa yang telah dilakukan.
Ini perlu dubah karena zaman. Sejarawan Universitas Negeri Makasar itu, menyatakan Al Quran juga telah menunjukkan referensi, bahwa boleh mengabarkan apa yang telah dilakukan. Sementara menulis adalah kerja-kerja keabadian.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
